Friday, December 26, 2014

Warna-Warni Hujan

Warna-Warni Hujan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Jika merah adalah cinta dan kuning adalah persahabatan, maka Jingga adalah kebahagiaan.

Kudengar di luar hujan turun begitu deras seolah menggambarkan kecemasannya akan takdirku. Seolah ikut merasakan segala kegalauan dan kesedihan yang tengah kurasakan. Seolah ingin berkata, “Jingga, tak usah kau lara begitu, lihatlah pelangi yang akan datang setelah aku pergi.” Ah sudahlah, selalu saja begitu pikiranku. Terlalu banyak berfantasi. Entah kenapa, setelah kejadian tragis itu, aku semakin sering berfantasi, berimajinasi atau lebih parah berhalusinasi. Terlebih ketika hujan deras mengguyur seisi kota. Ya, memang benar sepertinya hujan berperan penting dalam membangkitkan kenangan dan hujan menciptakan lagu indah bagi orang tertentu yang memiliki daya fantasi tinggi. Mungkin aku termasuk salah satu orang itu. Atau, mungkin saja aku hampir tak waras. Entahlah. Aku sendiri takut jika aku menjadi gila. Gila karena emosi yang meletup-letup. Gila karena depresi tak terkendali. Ah, lupakan!

Kau ingat? Saat itu hujan deras mengguyur kota. Kita terjebak di kampus setelah sibuk dengan rutinitas kegiatan jurusan yang kita adakan. Tak sadar hanya tinggal aku dan kau yang masih ada di ruang HIMA (Himpunan Mahasiswa). Aku duduk di dekat pintu, memegang ponselku erat sambil terus melihat-lihat ba
... baca selengkapnya di Warna-Warni Hujan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Wednesday, December 24, 2014

Wortel, Telur dan Biji Kopi

Wortel, Telur dan Biji Kopi Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Seorang anak mengeluh pada ayahnya tentang hidupnya yang sulit. Ia tidak tahu lagi harus berbuat apa dan ingin menyerah saja. Ia lelah berjuang. Setiap saat satu persoalan terpecahkan, persoalan yang lain muncul.

Ayahnya, seorang juru masak, tersenyum dan membawa anak perempuannya ke dapur. Ia lalu mengambil tiga buah panci, mengisinya masing-masing dengan air dan meletakkannya pada kompor yang menyala. Beberapa saat kemudian air dalam panci-panci itu mendidih.

Pada panci pertama, ia memasukkan wortel. Lalu, pada panci kedua ia memasukkan telur. Dan, pada panci ketiga ia memasukkan beberapa biji kopi tumbuk. Ia membiarkan masing-masing mendidih.

Selama itu ia terdiam seribu bahasa. Sang anak menggereget gigi, tak sabar menunggu dan heran dengan apa yang dilakukan oleh ayahnya.

Dua puluh menit kemudian, sang ayah mematikan api. Lalu menyiduk wortel dari dalam panci dan meletakkanya pada sebuah piring. Kemudian ia mengambil telur dan meletakkanya pada piring yang sama. Terakhir ia menyaring kopi yang diletakkan pada piring itu juga.

Ia lalu menoleh pada anaknya dan bertanya, "Apa yang kau lihat, nak?"

"Wortel, telur, dan kopi" jawab sang anak. Ia membimbing anaknya mendekat dan memintanya untuk memegang wortel. Anak itu melakukan
... baca selengkapnya di Wortel, Telur dan Biji Kopi Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Tuesday, December 23, 2014

Hutang Tingkat Dewa

Hutang Tingkat Dewa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Aku terus berlari menerobos hutan cemara, entah berapa lama aku berlari aku tak tahu pasti. Yang kurasa nafasku sudah hampir habis. GEDEBUGG… aku terjatuh. Kuarahkan pandangan kesekelilingku, rupanya aku sudah keluar dari hutan cemara tadi. Kini yang tampak oleh mataku adalah lapangan yang maha luas, lebih tepatnya adalah gurun pasir. Tidak ada sebatang pohonpun tumbuh disitu. Perlahan kucoba berdiri, badan ini terasa remuk dan ototku kaku. Dengan sisa tenaga yang ada aku berjalan pelan, setapak demi setapak menyusuri lautan pasir.

“Tuhan dimanakah aku? dimana istri dan anaku.” Batinku merintih. Sebelum berjalan di hutan cemara tadi, aku sedang bersama Santi istriku dan Asa anak lelakiku yang baru 8 tahun. Kami bertiga sedang menikmati liburan.
“Hai!” Aku menoleh kearah suara itu. Kulihat seorang perempuan 25 tahunan, rambutnya panjang hampir menyentuh tanah. Senyum manisnya menggembang saat aku menoleh kearahku.
“Ayo ikut aku.” Perempuan itu berkata, lalu meraih tanganku. Aku tak sanggup menjawab dan pasrah saat dia meraih tanganku. Kami melayang, melesat cepat di atas padang pasir yang tandus.
Perlahan kami mendarat. Aku melihat sebuah bangunan kecil beratap alang-alang dan berdinding bambu.

“Di dalam ada kolam, mandi dan ganti pakaianmu.” Perempuan itu berkata sambil melepas t
... baca selengkapnya di Hutang Tingkat Dewa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sunday, December 21, 2014

Si Kelinci Yang Penakut

Si Kelinci Yang Penakut Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Manusia adalah mahluk sosial yang hidup saling bergantung satu sama lain. Walaupun ide hidup saling tolong menolong ini menyenangkan, namun sesungguhnya banyak konflik terjadi disana jika pengharapan kita tidak terpenuhi oleh lingkungan kita.

Setiap manusia mempunyai masalah. Masalah ini akan semakin besar kala kita mulai membandingkajn diri kita dengan hal yang jauh lebih besar.

Kita istimewa dan berhak mendapatkan kesuksesan apapun yang terjadi. Untuk itu mari kita simak ilustrasi cerita di bawah ini, agar kita tetap semangat menghadapi segala kemungkinan yang ada.

Sejak dulu kelinci dikenal sebagai hewan bernyali kecil. Mereka sering ketakutan tanpa sebab jelas. Seringkali mereka menyingkir sesegera mungkin jika keamanannya terancam.

Suatu hari nampaklah sekelompok kelinci tengah berkumpul di tepian sungai. Mereka berkeluh kesah meratapi nyali mereka yang kecil, mengeluh kehidupan mereka yang selalu dibayangi marabahaya. Semakin dalam mereka mengobrol, mereka pun semakin sedih dan ketakutan memikirkan nasib mereka sendiri. Alangkah malangnya terlahir sebagai kelinci. Mau lebih kuat tidak punya tenaga, ingin terbang tidak punya sayap. Setiap hari selalu ketakutan karena terganggu oleh telinga p
... baca selengkapnya di Si Kelinci Yang Penakut Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Friday, December 19, 2014

Manajer SDM yang Efektif

Manajer SDM yang Efektif Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Oleh: Herry Prasetyo

Membaca judul tulisan ini, pikiran Anda pasti langsung tertuju kepada manajer sumber daya manusia (SDM) di kantor Anda. Otak Anda pun bekerja untuk “membandingkan” judul di atas dengan pribadi sang manajer SDM, lalu Anda memberikan penilaian pribadi: “oh, iya, manajer SDM saya bekerja sangat efektif, andal, dan baik.” Bisa juga Anda memberikan penafsiran pribadi, “Wow, manajer SDM saya belum bekerja dengan maksimal. Masih banyak hal yang perlu ia pelajari.”

Tulisan ini tidak akan memuaskan rasa penasaran Anda bila Anda membayangkan isinya akan mengupas soal manajer SDM seperti pemikiran Anda. Namun, tulisan ini akan mengajak Anda untuk mencermati tiga kata yang penting dari judul di atas, yaitu “manajer”, “SDM”, dan “efektif”. Lalu, tunjuklah diri Anda: bukankah Anda juga seorang manajer untuk diri sendiri? Bukankah Anda juga seorang sumber daya (SDM) yang perlu Anda kelola? Bukankah pengelolaan itu dapat Anda lakukan sendiri dengan efektif?

Jadi, Anda mulai memahami a
... baca selengkapnya di Manajer SDM yang Efektif Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Tuesday, December 16, 2014

You Get What You Are!

You Get What You Are! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Einstein mengatakan, “Learning is not a product of schooling but the lifelong attempt to acquire it.“ Jadi, proses pembelajaran mestinya tidak berhenti saat lulus sekolah, tetapi perlu terus diupayakan sepanjang hayat.

Nah, kalau kegiatan “membaca” kita anggap sebagai salah satu tolok ukur pembelajaran, kira-kira bagaimana faktanya di Indonesia? Saya ambil data hasil survey.

Riset Roy Morgan Juli 2006 sd Juni 2007 terhadap 21.686 responden di 20 kota besar Indonesia menyatakan bahwa 8,6 juta orang mengunjungi toko buku, atau sekitar 12% dari jumlah penduduk kota tersebut. Cuma mengunjungi, belum tentu membaca atau membeli buku, karena di toko buku ada juga barang-barang nonbuku.

Riset AC Nielsen Okt 2006 sd Sept 2007 di 15 kota besar Indonesia menyimpulkan bahwa 14% dari penduduk di 15 kota tersebut suka membaca, atau kurang dari 6 juta orang. Yang disebut “suka membaca” adalah dalam periode itu mereka membaca buku… belum tentu benar-benar “suka”, dan kita m
... baca selengkapnya di You Get What You Are! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Monday, December 15, 2014

Mati Dalam Angan (Part 1)

Mati Dalam Angan (Part 1) Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Aku berjalan di antara bebatuan ini. Bebatuan yang berfungsi menahan deburan ganasnya ombak yang bisa mengikis pantai. Angin laut berteriak ribut di telingaku seolah tidak menginginkanku datang ke wilayah khusus mereka. Tapi aku tidak memperdulikannya, aku tetap berjalan hingga ujung terjauh dari bebatuan ini. Sampai ke tempat mercusuar berada, begitu tiba aku duduk di bawahnya dan menatap jauh lautan biru.

Kegiatan itu sering kulakukan jika pikiran sedang suntuk, atau bisa juga karena perasaan yang tidak dapat kumengerti. Namun kali ini aku datang bukan karena kedua alasan tersebut. Aku datang karena sedang ingin merenung, memikirkan sesuatu yang bisa terjadi padaku kapan saja yaitu kematian. Ya, kematian. Sesuatu yang bisa datang kapan saja tanpa permisi atau pemberitahuan. Sesuatu yang pasti akan dialami oleh setiap insan bernyawa, dan sesuatu yang akan membuat sebagian dari kita merasakan kecemasan yang luar biasa karena tidak ingin mengalaminya. Tapi bagaimanapun kita menolak kematian, dia akan tetap mendatangi kita tanpa pandang bulu. Pertanyaannya adalah, apakah kita siap dan benar-benar ikhlas saat kematian datang? Se
... baca selengkapnya di Mati Dalam Angan (Part 1) Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sunday, December 7, 2014

Wiro Sableng #185 : Jabang Bayi Dalam Guci

Wiro Sableng #185 : Jabang Bayi Dalam Guci Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : BIDADARI DUA MUSIM

Tiba-tiba satu bayangan putih berkelebat. Tahu-tahu seorang kakek berselempang kain putih, berkumis dan berjanggut seputih kapas telah berdiri di hadapan Ken Parantili. Di tangan kanan orang tua Ini memegang sebuah guci tembus pandang berisi air bening.

"Dengan izin Para Dewa, dengan lindungan kasih sayang Yang Maha Kuasa, aku mohon masukkan jabang bayi itu ke dalam guci ini." Berkata si orang tua.

"Resi, aku...." Ken Parantili tidak bisa meneruskan ucapan. Perlahan-lahan tangan kanan yang memegang jabang bayi diangkat, didekatkan ke atas guci tembus pandang. Ketika genggaman dilepas. Jabang bayi merah langsung masuk ke dalam guci.



1MALAM sunyi dan dingin di bantaran Kali Gondang tak Jauh dari desa Kebonarum. Hampir bersamaan waktunya ketika Raja Mataram dan rombongan meninggalkan tempat rahasia di Sumur Api dalam perjalanan menuju Kotaraja. Hujan turun rintik-rintik.

Bulan biru masih menggantung indah di langit Mataram, memancarkan cahaya sejuk
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #185 : Jabang Bayi Dalam Guci Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Tuesday, December 2, 2014

MENANAM SINGKONG DENGAN HASIL LUAR BIASA

Budidaya Tanaman Ubi Kayu/Ketela Pohon

A.     SYARAT TUMBUH
Iklim
  1. Curah hujan yang sesuai untuk tanaman ketela pohon / singkong antara 1.000 – 2.500 mm / tahun.
  2. Suhu udara minimal bagi tumbuhnya ketela pohon/singkong sekitar 10 derajat C.
  3. Bila suhunya dibawah 10 derajat C menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat, menjadi kerdil karena pertumbuhan bunga yang kurang sempurna.
  4. Kelembaban udara optimal untuk tanaman ketela pohon/singkong antara 60 – 65%.
  5. Sinar matahari yang dibutuhkan bagi tanaman ketela pohon / singkong sekitar 10 jam /hari terutama untuk kesuburan daun dan perkembangan umbinya.

Media Tanam
  1. Tanah yang paling sesuai untuk ketela pohon / singkong adalah tanah yang berstruktur remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros serta kaya bahan organik. Tanah dengan struktur remah mempunyai tata udara yang baik, unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah.
  2. Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman ketela pohon / singkong adalah jenis alluvial latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol dan andosol.
  3. Derajat keasaman (pH) tanah yang sesuai untuk budidaya ketela pohon berkisar antara 4,5 – 8,0 dengan pH ideal 5,8. pada umumnya tanah di Indonesia ber pH rendah (asam), yaitu berkisar 4,0 – 5,5, sehingga seringkali dikatakan cukup netral bagi suburnya tanaman ketela pohon.

B.     PEDOMAN BUDIDAYA
Pembibitan
Persyaratan bibit, bibit yang baik untuk bertanam ketela pohon harus memenuhi syarat sebagai berikut :
  1. Ketela pohon berasal dari tanaman induk yang cukup tua (7-12 bulan), usahakan jangan yang berumur 14 bulan.
  2. Ketela pohon harus dengan pertumbuhannya yang normal dan sehat serta seragam.
  3. Batang telah berkayu dan berdiameter ± 2,5cm-3cm lurus.
  4. Belum tumbuh tunas-tunas baru.
  5. Gunakan bibit ketela gajah, cimanggu, mekarsari atau bibit unggul yang lain.
Penyiapan Bibit
Penyiapan bibit ketela pohon meliputi hal-hal sebagai berikut :
  1. Bibit berupa stek batang
  2. Sebagai stek pilih batang bagian bawah sampai setengah
  3. Setelah stek terpilih kemudian diikat, masing-masing ikatan berjumlah antara 25 – 30 batang stek.
  4. Semua ikatan stek yang dibutuhkan, kemudian diangkut kelokasi penanaman.

Pengolahan Media Tanam
Persiapan, kegiatan yang perlu dilakukan sebelum pengolahan lahan adalah :
  1. Pengukuran pH tanah dilakukan dengan menggunakan kertas lakmus, pH meter dan atau  cairan pH tester.
  2. Penganalisaan jenis tanah pada contoh atau sempel tanah yang akan ditanami untuk mengetahui ketersediaan unsur hara, kandungan bahan organik.
  3. Penetapan jadwal / waktu tanam berkaitan erat dengan saat panen. Hal ini perlu diperhitungkan dengan asumsi waktu tanam bersamaan dengan tanaman lainnya (tumpang sari), sehingga sekaligus dapat memproduksi beberapa variasi tanaman sejenis.
  4. Luas areal penanaman disesuaikan dengan modal dan kebutuhan setiap petani ketela pohon. Pengaturan volume produksi penting juga diperhitungkan karena berkaitan erat dengan perkiraan harga saat panen dan pasar.

Pembukaan dan Pembersihan Lahan
Pembukaan lahan pada intinya merupakan pembersihan lahan dari segala macam gulma (tumbuhan pengganggu) dan akar-akar tanaman sebelumnya. Tujuan pembersihan lahan untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang mungkin ada.

Pembentukan Bedengan
Bedengan dibuat pada saat lahan sudah 70% dari tahap penyelesaian. Bedengan atau pelarikan dilakukan untuk memudahkan penanaman, sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Pembentukan bedengan ditujukan untuk memudahkan dalam pemeliharaan tanaman, seperti permbersihan tanaman liar maupun sehatnya pertumbuhan tanaman.

Pengapuran
Untuk menaikan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat asam / tanah gambut, perlu dilakukan pengapuran. Jenis kapur yang digunakan adalah kapur kalsit/kaptan (CaCO3). Dosis yang biasa digunakan adalah 1 – 2,5 ton / hektar. Pengapuran diberikan pada waktu pembajakan atau pada saat pembentukan bedengan kasar bersamaan dengan pemberian pupuk kandang ( bila diperlukan). Akan tetapi jika menggunakan Pupuk Organik Super Genius sdh cukup untuk menyeimbangkan pH tanah, karena komposisinya yang komplit (sudah mengandung unsur makro dan mikro lengkap).

Penentuan Pola Tanam
Pola tanaman harus memperhatikan musim dan curah hujan. Pada lahan tegalan/kering, waktu tanam yang paling baik adalah awal musim hujan atau setelah penanaman padi. Jarak tanam yang digunakan pada pola monokultur adalah 100 x 150 cm.

Cara Penanaman
Cara penanaman dilakukan dengan meruncingkan ujung bawah stek ketela pohon, kemudian tanamkan sedalam 5-10 cm atau kurang lebih sepertiga bagian stek tertimbun tanah. Bila tanahnya keras/berat dan berair/lembab, stek ditanam dangkal saja, akan tetapi tanah bisa digemburkan dan disuburkan dengan menggunakan Biomars
Sebelum bibit ditanam sebaiknya direndam terlebih dahulu dengan  Pupuk Organik Super Genius yang telah dicampur dengan air selama 1-2 jam. Setelah itu baru dilakukan penanaman dilahan hal ini sangat bagus untuk pertumbuhan dari bibit.

Pemeliharaan Tanaman
Penyulaman
Untuk bibit yang mati/abnormal segera dilakukan penyulaman, yakni dengan cara mencabut dan diganti dengan bibit yang baru/cadangan. Bibit atau tanaman muda yang mati harus diganti atau disulam. Penyulaman dilakukan pada pagi hari atau sore hari, saat cuaca tidak terlalu panas.

Penyiangan
Penyiangan bertujuan untuk membuang semua jenis rumput/tanaman liar./ pengganggu (gulma) yang hidup disekitar tanaman. Dalam satu musim penanaman minimal dilakukan 2 kali penyiangan.

Pembubunan
Cara pembubunan dilakukan dengan menggemburkan tanah disekitar tanaman dan setelah dibuat seperti gundukan, sangat baik bile menggunakan larutan Biomars dengan cara dikocor. Waktu pembubunan bersamaan dengan waktu penyiangan, hal ini dapat menghemat biaya. Apabila tanah sekitar tanaman ketela pohon terkikis karena hujan atau terkena air siraman sehingga perlu dilakukan pembubunan /ditutup dengan tanah agar akan tidak kelihatan.

Perempelan / Pemangkasan
Pada tanaman ketela pohon perlu dilakukan pemangkasan/pembuangan tunas karena minimal setiap pohon harus mempunyai cabang 2 atau 3, hal ini agar batang pohon tersebut bisa digunakan sebagai bibit lagi dimusim tanam mendatang.


Pemupukan
Sistem pemupukan menggunakan teknologi Mars, dapat mengurangi kebutuhan pupuk kimia / anorganik sampai dengan 75%, adapun cara pemupukannya adalah sebagai berikut :
  1. Berikan pupuk kandang yang telah di fermentasi dengan menggunakan Biomars / kompos pada lahan yang akan ditanami bibit kebutuhan untuk 1 hektar sebanyak 5 ton atau 5.000 kg atau 1 ton untuk kompos yang di buat dengan Biomars dan kemudian semprot dengan menggunakan Pupuk Organik Super Genius dengan takaran 10 tutup botol dicampur dengan 14 Liter air.
  2. Setelah usia 10 hari setelah tanam semprot dengan  Pupuk Organik Super Genius dengan takaran 8 tutup botol dicampur dengan 14 Liter air pada tanaman dengan merata.
  3. 1 bulan setelah tanam berikan Urea dengan pemupukan diberikan dengan cara ditugalkan pada jarak 15 cm dari tanaman dengan kedalaman 10 cm.
  4. Pemberian Pupuk Organik Super Genius selanjutnya pada saat tanaman singkong berumur 1 bulan setelah tanam dengan  takaran 6 tutup botol dicampur dengan 14 Liter air ditambah dengan 200 ml larutan Biomars, umur 2 bulan dan umur 4 bulan setelah tanam dengan takaran yg sama.
  5. Pemberian pupuk kimia cukup sekali.

Pengairan dan Penyiraman
Kondisi lahan ketela pohon dari awal tanam sampai umur ± 4-5 bulan hendaknya selalu dalam keadaan lembab, tidak terlalu becek. Pada tanah yang kering perlu dilakukan penyiraman dan pengairan dari sumber air yang terdekat. Pengairan dilakukan pada saat musim kering dengan cara menyiram langsung akan tetapi cara ini dapat merusak tanah. System yang baik digunakan adalah system genangan sehingga air dapat sampai kedaerah perakaran secara resapan. Pengairan dengan system genangan dapat dilakukan dua minggu sekali dan untuk seterusnya diberikan berdasarkan kebutuhan.

Waktu Penyemprotan Pestisida / Insektisida
Jenis dan dosis pestisida disesuaikan dengan jenis penyakitnya. Penyemprotan pestisida paling baik dilakukan pada pagi hari setelah embun hilang atau pada sore hari. Dosis pestisida disesuaikan dengan serangan hama/penyakit, baca dengan baik penggunaan dosis pada label merk obat yang digunakan. Apabila hama dan penyakit menyerang dengan ganas maka dosis pestisida harus lebih akan tetapi penggunaannya harus hati-hati karena serangga yang menguntungkan dapat ikut mati.


C.    HAMA DAN PENYAKIT
Hama Uret
Ciri : Berada dalam akar dari tanamam.
Gejala : Tanaman mati pada usia muda, karena akar batang dan umbi rusak.
Pengendalian : Bersihkan sisa-sisa bahan organik pada saat tanam dan atau    mencampur sevin pada saat pengolahan tanah.

Hama Tungau Merah
Ciri : Menyerang pada permukaan bawah daun dengan menghisap cairan daun.
Gejala : Daun akan menjadi kering.
Pengendalian : Menanam varietas toleran dan menyemprotkan  air yang   banyak.
Penyakit Bercak Dau Bakteri
Ciri : Menyerang pada permukaan atas daun.
Gejala : Bercak-bercak bersudut pada daun lalu bergerak dan mengakibatkan pada daun kering dan akhirnya mati.
Pengendalian : Menanam varietas yang tahan, memotong atau memusnakan bagian tanaman yang sakit, melakukan pergiliran tananan dan   sanitasi kebun.

Penyakit Layu Bakteri
Ciri : Hidup di daun, akar dan batang.
Gejala : Daun yang mendadak jadi layu seperti tersiram air panas,   akar, batang dan umbi  langsung membusuk.
Pengendalian : Melakukan pergiliran tanaman, menanam varietas yang tahan seperti Andira 1, Andira 2 dan Muara, melakukan pencabutan   dan pemusnahan tanaman yang sakit berat.
Penyakit Bercak Daun Coklat
Ciri : Cendawan yang hidup di dalam daun.
Gejala : Daun bercak-bercak coklat, mengering, lubang-lubang bulat kecil dan Jaringan daun mati.
Pengendalian : Melakukan pelebaran jarak tanam,  penanaman varietas yang tahan, pemangkasan pada daun yang sakit serta melakukan sanitasi kebun.
Penyakit Bercak Daun Konsentris
Ciri : Cendawan yang hidup di dalam daun.
Gejala : Adanya bercak kecil dan titik-titik, terutama pada daun muda.
Pengendalian : Memperlebar jarak tanam, mengadakan sanitasi kebun dan memangkas bagian tanaman yang sakit.


D.   PANEN
Ketela pohon / singkong dapat dipanen pada saat pertumbuhan daun bawah mulai berkurang. Warna daun mulai menguning dan banyak rontok. Umur panen tanaman ketela pohon telah mencapai 10 – 12 bulan untuk varietas mekarmanik. Ketela pohon/singkong dipanen dengan cara mencabut batangnya dan umbi yang tertinggal diambil dengan cangkul atau garpu tanah.

info lebih lanjut silakan hubungi :
Muhammad Arif 082145056017
kami siap membantu

Sunday, November 30, 2014

Sebagai Balasannya........

Sebagai Balasannya........ Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Saat kau berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikan. Sebagai balasannya, km menangis sepanjang malam.

Saat kau berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan. Sebagai balasannya, kau kabur saat dia memanggilmu.

Saat kau berumur 3 tahun, dia memasakkan semua makananmu dengan kasih sayang. Sebagai balasannya, kau buang piring berisi makanan ke lantai.

Saat kau berumur 4 tahun, dia memberimu pensil berwarna Sebagai balasannya, kau coret-coret dinding rumah dan meja makan.

Saat kau berumur 5 tahun, dia membelikanmu pakaian2 yang mahal dan indah. Sebagai balasannya, kau memakainya untuk bermain di kubangan lumpur dekat rumah.

Saat kau berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah. Sebagai balasannya, kau berteriak.?NGGAK MAU!!?

Saat kau berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola.

Sebagai balasannya, kau lemparkan bola ke jendela tetangga.

Saat kau berumur 8 tahun, dia memberimu es krim.

Sebagai balasannya, kau tumpahkan hingga mengotori seluruh bajumu.

Saat kau berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus pianomu. Sebagai balasannya, kau
... baca selengkapnya di Sebagai Balasannya........ Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Thursday, November 27, 2014

Bob Sadino vs Mario Teguh

Bob Sadino vs Mario Teguh Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Bob Sadino vs Mario Teguh

Bob Sadino: "Mau kaya? berhentilah sekolah atau berhentilah kuliah sekarang juga, and start action, karena ilmu di lapangan lebih penting daripada ilmu di sekolahan atau kuliahan."

------ vs -------

Mario Teguh: "Berhati-hatilah dengan orang yang membanggakan keberhasilannya walaupun dia berpendidikan rendah. Itu tidak boleh dijadikan dalil. Pendidikan itu penting. Buktinya, dengan pendidikan yang sedikit saja, dia bisa berhasil, apalagi jika dia terdidik dengan lebih baik. Bukankah kita dianjurkan untuk menuntut ilmu sampai ke negeri Cina? Dengan ilmu, segala sesuatu bisa mencapai kualitas tertingginya."

PILIH MANA ???


... baca selengkapnya di Bob Sadino vs Mario Teguh Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Thursday, November 20, 2014

Platinum

Platinum - Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Air mataku menetes. Aku masih memandang foto itu. Tidak terasa, dua tahun sudah kakakku, Malik pergi. Sebenarnya bukan untuk meninggalkanku, hanya menjagaku dari suatu tempat di atas sana. Aku ingin menceritakan semua hal yang aku alami selama beberapa bulan ini kepadanya. Andai kamu disini Malik…

“You can take everything I have
You can break everything I am
Like I’m made of glass
Like I’m made of paper”
DEMI LOVATO – SKYSCRAPER

Waktu yang aku tunggu pun tiba. Istirahat jam pertama. Aku putuskan untuk menghabiskan istirahat 30 menit ini dengan menikmati lagu-lagu Demi Lovato di bangku depan kelas. Bukan karena aku tidak lapar, bukan juga karena tidak ada yang mengajakku, tapi aku tidak mungkin makan ayam kremes di kantin, sedangkan adik dan mamaku hanya makan telur ceplok dan kecap sebagai lauknya.

Keluarga kami sedang berhemat. Benar-benar berhemat. Adikku akan mengikuti festival tari nasional, dan biayanya cukup mahal. Rencananya aku akan mengumpukan uang sakuku, dan apabila sudah cukup banyak, akan kuberikan pada mama.
Lamunanku terbuyar ketika lagu Demi Lovato yang kudengar mulai terusik dengan suara yang tidak asing lagi bagiku. Para suara anak lelaki yang sekelas denganku. Aku tau namanya, tapi tidak mengenal orangnya.
Seperti yang sudah kuduga, mereka akan berteri
... baca selengkapnya di Platinum - Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Mendongeng di Kelas

Wednesday, November 19, 2014

Kasihan "ARJUNA" yang ditinggal Mati Induknya



Mengapa Bulu Kucing Rontok?

 
Penyebab dan Cara Mengatasi Bulu Kucing Rontok 
Masalah kerontokan tidak hanya menjadi masalah manusia. Kerontokan pun merupakan masalah yang sering dialami kucing, terlebih yang bulu panjang seperti kucing anggora atau persia. Untuk mengatasi bulu kucing rontok, kita harus mengetahui dulu apa yang menjadi penyebab bulu kucing rontok tersebut. pada umunnya, kerontokan bulu kucing disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:


Rontok yang  normal
Kucing secara normal biasanya mengalami bulu rontok setidaknya setahun sekali yang selanjutnya diikuti dengan tumbuhnya bulu baru. Sejumlah kucing mungkin mengalami kerontokan bulu dua atau beberapa kali dalam setahun. Kerontokan yang tak terlalu banyak terjadi pula pada kucing betina secara periodikal sesuai dengan siklus reproduksinya.

Kurang nutrisi
Anak kucing membutuhkan makanan dengan kandungan protein setidaknya 30 persen, sementara kucing dewasa 25 hingga 30 persen. Selain itu, dibutuhkakan pula bermacam vitamin serta nutrisi lainnya supaya kucing tetap sehat serta kondisi kulit dan bulunya tetap terjaga. Makanan kucing komersial dengan harga yang lebih murah biasanya mempunyai kandungan protein yang lebih sedikit serta tak mengandung beragam vitamin serta nutrisi tambahan yang dibutuhkan kucing. Solusinya dalah dengan mengganti ataupun mencampurnya dengan makanan yang lengkap serta nutrisinya seimbang. Adapun vitamin yang berhubungan erat terhadap kesehatan perkembangan bulu kucing yaitu vitamin A dan E.
 
Kelebihan vitaminKekurangan vitamin tidak baik, begitu pula sebaliknya, jika berlebihan, vitamin pada kucing juga tidak baik untuk kesehatan bulunya. Kelebihan vitamin pada kucing bisa menyebabkan bulu kucing rontok serta kulit berkerak kering, dan mengelupas
 
Suhu kandang kucing terlalu panas
Fungsi dari kulit dan bulu merupakan sebagai pelindung badan dari bermacam pengaruh lingkungan serta penyakit. Kulit serta bulu kucing akan berusaha untuk mengatur suhu tubuh di dalam batas tertentu. Di tempat yang beriklim dingin, bulu aka tumbuh dengan lebih panjang dan tebal untuk mencegah hilangnya panas dari tubuh kucing. Dan sebaliknya kucing, saat dalam kondisi panas, kucing cenderung merontokkan bulunya sendiri. Oleh karena itu, tempatkanlah kucing kesayangan Anda di tempat yang sejuk dan bersih serta sirkulasi udara yang lancar.
 
Mandi dan shampo
Shampoo yang tak sesuai bagi kucing baik dari segi kandungan maupun derajat keasaman (ph) bisa menyebabkan bulu rontok. Sejumlah shampoo yang memiliki banyak busa biasanya megandung deterjen yang cukup tinggi serta bisa menyebabkan kerontokandan mengiritas kulit. Mandi yang terlalu sering pun bisa mempengaruhi kelembaban normal kulit dan bulu kucing. Kelembaban yang berlebih bisa jadi tempat yang sesuai bagi perkembangan jamur. Dan sebaliknya, jika kelembaban rendah, dapat membuat kulit serta bulu kucing kering dan rapuh. Pembilasanserta pengeringan yang sempurna bisa pula membuat kulit kucing iritasi serta bulunya rontok.
 
Kutu/Pinjal (flea)
Gigitan pinjal bisa menimbulkan kemerahan, radang ringan dan bengkan di sekitar gigitan.Jika jumlahnya banyak, maka reaksi alergi serta radang di kulit akan semakin meningkat dan mengakibatkan tingginya resiko bulu kucing rontok yang tumbuh di atas kulit itu. Selain itu, bisa juga karena Tungau (mites), dan Jamur (mold)
 
Gangguan hormon
Bulu kucing rontok juga bisa disebabkan adanya gangguan produksi sejumlah hormon yang bisa mempengaruhi kondisi kulit serta bulu.
 
Alergi
Alergi pada kucing bisa disebabkan oleh bermacam hal, misalkan gigitan kutu, vaksin makanan, rumput ataupun tanaman lain, plastik, dan lain-lain. Untuk mengatasinya, Anda bisa memberi kucing antihistamin serta menghindarkannya dari bahan penyebab alergi.
 
Obat-obatan
Obat-obatan anti kanker di waktu menjalani kemoterapi pun bisa menyebabkan bulu kucing rontok. Suntikan sejumlah jenis obat bisa menyebabkan kerontokan di sekitar area suntikan. Bulu kucing biasanya akan tumbuh  lagi sesudah efek obat habis.
 
Gangguan kekebalan
Bulu kucing rontok pun bisa terjadi dalam sejumlah penyakit gangguan kekebalan tubuh, diantaranya  seperti autoimun.

Sunday, November 9, 2014

HADITS-HADITS YANG BERTENTANGAN DGN AYAT-AYAT ALLAH SWT.

Bismilahirrahmanirrahiim
Assalamua'alaikummwrwb

Usztad yang dirahmati ALLAH swt.
Kami ingin bertanya tentang kesahihan Hadist2 dibawah ini.

Banyak kita dengar dan kitabaca di buku2 adalah seperti berikut dibawah ini:

(1)Rasulullah saw melihat bahwa di syurga itu
kebanyakan orang orang miskin, sedangkan dalam neraka
kebanyakan wanita2HR Muslim-Bukhary.
(2) “Orang kaya susah masuk ke pintu syurga karena banyak
pertanyaan2 dan merangkak, sedangkan orang miskin segera
masuk syurga karena tidak ada pertanyaan tentang harta(HR.Tarmidzi)

(3). Rasulullah berdoa kepada Allah swt,” Yaa Allah jadikanlah aku seorang miskin dan matikanlah aku dalam kemiskinan”HR Muslim

(4). Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, “Allahummaj ‘al rizqa aali muhammadin quutaa” yang artinya “Yaa Allah, jadikanlah rizki keluarga Muhammad sekedar kebutuhan pokok” (HR. Imam Muslim).

Sedangkan Tugas manusia di perintah oleh ALLAH adalah untuk memakmurkan bumi, dengan membuka industri2, menglah bahan2 baku menjadi barang2 bermanfaat, serta membuat senjata2 agar muslim bisa mempertahankan agama ALLAH dari serangan2 musuh.

Inilah ayat2 ALLAH tersebut;
1.Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)." (QS.11:61) artinya membangun kehidupan atau pradapan yang baik,benar dan islami.

2. Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi (perak, aluminium, minyak,atom dll) yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfa’at bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya ALLAH mengetahui siapa yang menolong (agama) Nya dan rasul-rasul-Nya padahal ALLAH tidak dilihatnya. Sesungguhnya ALLAH Maha Kuat lagi Maha Perkasa.QS.57:25

Dengan membuka lapangan kerja yang banyak,maka terciptalah lapangan kerja, maka sejahteralah umatnya, dan menjadi rahmatan lila'alaimin. Kalau umatnya sejahtera, banyaklah orang yang membayar zakat....terbentulah pradapan yang islami,yangkuat iman dan ekonominya.

Sebagaimana sebuah hadts;ALLAH lebih senang muslim yang kuat(Iman dan ekonominya) dari pada muslim yang lemah.HR Muslim.

Kemudian sebuah hadist lagi;
Sebaik baik warisan manusia sesudah mati ada 3 macam.HR Muslim.

a).Anak yang saleh, yang baik, yang selalu mendoakan orang tuanya. Selama anak itu mendoakan orang tuanya selama itu pula orang tua yang meninggal mendapat pahala di kubur.

.Meninggalkan ilmu yang bermanfaat.Artinya seorang yang berilmu dan meningalkan buku2 yang berilmu sebelum meninggal dunia, maka selama ilmu2 itu bermanfaat untuk masarakat selama itu pula orang yang meninggal dunia,mendapat pahala di kubur.

c) Meninggalkan warisan2 untuk anak2 dan masarakat. Artinya selama warisan2 seperti Mesdjid, sekolah2, rumah sakit, fabrik2 ,gedung2 dll selama warisan2 itu bermanfaat untuk masarakat,selama itu pula orang yang meninggal dunia mendapat pahala di kubur.
Hadist2 lain;
Sesungguhnya pedagang2 yang jujur dan benar akan berada di bawah naungan Arsy ALLAH pada hari kiamat.HR Dailami.

5.Bahwa 90% dari pengasilan beliau (Muhammad saw) datang dari hasil perdagangan, 10% yang datang dari hasil perternakan. HR Dailami.

6.Bekerja keraslah kamu untuk duniamu seolah olah kamu akan hidup selama lamanya, bekerja keraslah untuk akhirat kamu seolah olah kamu mati esok hari. HR Baihaqi.

Pertanyaan saya; Bagaimana menurut usztad bahwa hadist2 yang diatas sekali itu bertentangan dgn ayat2 ALLAH dan Hadist2 berikutnya. hadist2 diatas tadi kalau dibaca oleh umum berpendapat lebih baik menjadi seorangmiskin dari pada seorang muslim yang kaya ilmu dan harta..lagi pemurah.

Sedangkan ayat2 ALLAH dan hadaist2 lainnya menganjurkan setiap muslim haruslah kaya ilmu dan harta agar bisa membayar zakat yang banyak untuk menghilangkan kemiskinan.

Saya berpendapat setiap hadist2 yang berefek negatif kepada masarakat adalah hadist PALSU bukankah demikian?

Terimakasih atas respond nya

LAMANYA MASA HAID

Masa Haid

Lamanya masa haid, ada perbedaan pendapat di kalangan ahli fikih. Kurang lebih ada sekitar enam atau tujuh pendapat, tetapi di sini saya hanya menyebutkan empat pendapat saja:
Pertama, Imam Hanafi berpendapat bahwa masa haid paling cepat adalah tiga hari tiga malam. Sedangkan masa paling lama adalah sepuluh hari sepuluh malam. Menurut pendapat ini, bila ada darah yang keluar dari alat kelamin wanita dalam waktu kurang dari tiga hari tiga malam atau lebih dari sepuluh hari sepuluh malam, maka darah tersebut tidak dikatagorikan sebagai darah haid, melainkan darah istihadhah. Darah istihadhah adalah darah penyakit yang tidak menghalangi seorang wanita dari kewajiban shalat dan puasa. Artinya, bila seorang wanita mengalami hal itu, maka dia masih harus tetap menunaikan shalat dan menjalankan ibadah puasa.

Pendapat ini didasarkan pada sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Umamah, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Masa haid paling lama untuk perawan ataupun janda adalah tiga hari, sedangkan masa paling lama adalah sepuluh hari. (HR. Tabarani dan Daruquthni)

Kedua, menurut Imam Syafi’i dan Imam Hanbali, masa haid paling cepat adalah satu hari satu malam, masa standar (pada umumnya) enam atau tujuh hari, sedangkan masa paling lama adalah lima belas hari lima belas malam. Bila lebih dari itu, maka darah yang keluar dari kelamin wanita tersebut dianggap sebagai darah istihadhah. Pendapat ini sesuai dengan perkataan Ali bin Abi Thalib ra., “Masa haid paling cepat adalah satu hari satu malam, dan bila lebih dari lima belas hari maka darah yang keluar menjadi darah istihadhah.”

Ketiga, menurut Imam Malik, masa haid paling cepat adalah sekejap saja. Oleh karena itu, bila seorang wanita mendapatkan haid meskipun hanya dalam sekejap itu, maka puasa, shalat dan thawafnya batal.

Keempat, tidak ada batas minimal ataupun batas maksimal haid. Jadi, selama keluar darah atau selama masih ada darah, maka darah itu dianggap sebagai darah haid. Karenanya, wanita yang mengalaminya tidak dibolehkan shalat dan puasa. Pendapat ini merupakan pendapat Ad-Darimi yang diikuti oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Pendapat ini didasarkan pada firman Allah swt., “Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: “Haid itu suatu kotoran”. Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci.(QS. al-Baqarah [2]: 222). Dalam ayat ini, yang dijadikan Allah sebagai batas akhir larangan adalah kesucian, bukan berlalunya sehari-semalam, ataupun tiga hari, ataupun lima belas hari. Hal ini menunjukkan bahwa illat (alasan) hukumnya adalah haid, yakni ada atau tidaknya. Jadi, jika ada haid berlakulah hukum itu dan jika telah suci (tidakhaid) tidak berlaku lagi hukum-hukum haid tersebut.

Saya pribadi lebih cenderung pada pendapat kedua, yaitu pendapat Imam Syafi’I dan Imam Hanbali. Jadi menurut saya, bila setelah melewati masa 15 hari ternyata masih ada darah atau flek yang keluar, maka darah tersebut bukan darah haid melainkan darah istihadhah. Karenanya, wanita yang mengalaminya harus segera mandi junub dan menunaikan shalat. Wallaahu A’lam….

Beberapa hal yang berkaitan dengan keberadaan al-Ghouts (Sulthanul Auliya) Ra.

Beberapa hal yang ada kaitannya dengan keberadaan al-Ghouts (Sulthanul Auliya) Ra sebagai berikut ;

1. Ciri-ciri batiniyah para waliyullah Ra hanya dapat dipahami oleh orang yang mengalaminya, atau oleh mereka yang benar-benar menjadi pengikutnya.
2. Keterangan dari al-Qur’an, hadits maupun fatwa para ulama’ banyak sekali yang mengabarkan tentang ciri-ciri waliyulloh, baik yang lahir maupun yang batin.

Diantara ciri-ciri tersebut :

a. Tidak memililiki perasaan gundah gulana, dapat menerapkan hakikat (iman) dan syari’at (taqwa) secara serempak bersama-sama dan mendapat anugrah “busyro” dari Alloh Swt.

Sebagaimana tercermin dalam firman Alloh Swt , QS. Yunus, 62–64 :

اَلاَ اِنَّ اَوْلِيَاءَ اللهِ لاَخَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَهُمْ يَحْزَنُوْنَ, الذِيْنَ اَمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُوْن. لَهُمُ البُشْرَى فِي الحَيَاةِ الدُنْيَا وَالأَخِرَةِ.

Dijelaskan makna لَهُمُ البُشْرَى فِي الحَيَاةِ الدُنْيَا
: “Bagi mereka anugarah busyro (sesuatu yang menggembirakan hati) didunia”, adalah “pengalaman ruhani”.

Sebagaimana dalam keterangan hadis :

الرُؤْيَا الصَالِحَةِ يَرَاهَا المُسْلِمُ أَوْ تُرَى لَهُ : “pengalaman ruhani yang baik, yang orang muslim melihatnya atau dilihatkan kepadanya”. (HR. Ahmad, (Risyah al-Qusyairiyah, rukyatul qaum).

b. Ma’rifat BILLAH, istiqomah dalam melakasanakan perintah dan meninggalkan larangan, serta tidak tertipu oleh kehidupan duniawi.

وَالأَوْلِيَاءُ جَمْعُ وَلِيٍّ : وَهُوَ العَارِفِ بِاللهِ وَصِفَاتِهِ حَسْبَمَا يُمْكِنُ المُوَاظِبُ عَلَى الطَاعَاتِ المُجْتَنِبُ المَعَاصِي المُعَرِّضُ عَنِ الإِنْهِمَاكِ فِي اللَّذَاتِ وَالشَهَوَاتِ.

“Auliya’ jama’ dari kata wali : adalah orang yang ma’rifat billah dan sifat-sifat-Nya, mereka tekun menjalankan ketaatan, menjauhi ma’siat dan berpaling dari tipuan kelezatan dunia dan syahwat (kitab Sirajut Thalibin juz I halaman 15)”.

c. Ma’rifat Birrosul

لَمْ تَكُن الاَقْطَابُ اَقْطَابًا وَالاَوْتَادُ اَوْتَادًا وَالاَوْلِيَاَءُ اَوْلِيَاءً الاّ بِمَعْرِفَةِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّم

“Tidak dapat dinamakan wali quthub, wali autad dan waliyulloh, kecuali telah ma’rifat kepada Rosululloh Saw (Birrosul). (Imam Suyuthi, kitab al-Hawi lil Fatawi, juz II, bahasan ke 70)”.

3. Secara umum, orang yang mengetahui pribadi para waliyulloh Ra itu, kebanyakan melalui ru’yah sholihah/ pengalaman rohani yang baik. Dan pengalaman rohani itu sah.
4. Pengalaman ruhani itu dapat dijadikan pegangan bagi kaum sufi (kitab al-Fatawa al-Haditsiyah, Imam Ibnu hajar al-Haitami, halaman 235).

5. Dalam Kitab Shohih Bukhori diterangkan, bahwa Rosululloh SAW bersabda :

a. الرؤيا الصالحة من الله والحلم من الشيطان:
“mimpi yang baik itu dari Alloh. Sedangkan mimpi yang tidak baik itu dari setan (nh : 3049)”,

b. الرؤيا الحسنة من الرجل الصالح جزء من ستة وأربعين جزءا من النبوة :
“mimpi yang baik dari lelaki yang shalih, merupakan bagian dari 1/46 hal kenabian (nh : 6468)”,

c. لم يبق من النبوة الاَّ المبشرات. قالوا وما المبسرات ؟. قال : الرؤيا الصالحة:
“Tidak ada lagi kenabian kecuali mubasyirat. Para sahabat bertanya : apa itu mubasyirat ?. Beliau bersabda : mimpi yang baik (nh : 6475)”, dan

d. : إذا اقترب الزمان لم تكد رؤيا المؤمن
“Mendekati zaman kiamat, janganlah kamu tergesa-gesa mendustakan mimpinya orang mukmin. (nh : 6499)”.

6. Syekh Abdul Wahhab a-Sya’roni Ra berdasar kasysyaf-nya, mengetahui kalau Guru ruhaninya (Syekh Ali al-Khowas Ra) dan guru dari gurunya (Syekh Ibrahim al-Matbuli Ra) adalah waliyullah tinggkat tinggi, karena beliau Ra berdua sering bersama Rosululloh Saw.

7. Pemahaman/ pengalaman kassyaf seperti diatas, banyak juga dialami oleh para ulama sufi mengenai para pribadi Pendiri Thoriqoh (Qodiriyah, Naqsyabandiyah, Syadzaliyah, Kubrowiyah, Tijaniyah, Idrisiyah, Syattariyah), bahwa beliau-beliau adalah al-Ghouts Ra.

8. Dalam kitab al-Fatawa al-Haditsiyah nya Imam Ibnu Hajar al-Haitami Ra, diterangkan :
Adalah Ibnus Saqo. Beliau seorang ulama yang memiliki cirri lahiriyah yang sangat mengagumkan, dan lagi sangat terkenal. Beliau juga ahli debat yang tidak ada tandingannya, bahkan sampai-sampai para tokoh non muslim-pun mengakuinya, karena mereka selalu kalah berdebat dengan Ibnus Saqo. Namun, akhirnya Ibnus Saqo mati dalam keadaan “tidak beriman”, Na’udzu Billah.
Keadaan tragis yang dialami oleh Ibnu Saqo tersebut, disebabkan oleh sikap su’ul adab-nya kepada al-Ghouts fii Zamanihi Syekh Abu Ya’qub Yusuf al-Hamadzani Ra. (kemudian selanjutnya kami tulis dengan Syekh), yang secara lahiriyah tidak tampak pertanda ke-Ghoutsiyah-an nya.
Waktu itu, Ibnus Saqo sangat ingin bertemu dengan Syekh. Namun pertemuannya itu, hanya untuk mencoba sejauh mana ilmu dan kemampuan yang dimiliki oleh Syekh.

Syekh al-Hamadzani Ra adalah guru dari al-Ghouts fii Zamnihi Syekh Abdul Qodir al-Jailani Ra. Sedang Syekh Abdul Qodir Jailani Ra memahami secara batiniyah tentang keberadaan gurunya. Ketika menghadap kepangkuan Syekh/ gurunya, tidak ada yang diharapkan kecuali hanya untuk mohon do’a restunya, serta menata adab yang sempurna.

9. Imam Suyuthi didalam kitab al-Hawi lil Fatawi nya (pada bab “khabar ad-daal ‘ala al-quthbi”), menerangkan nama waliyulloh yang diketahui melalui pengalaman ruhaninya. Mereka antara lain : Imam Syafi’i, Muhammad bin Wasi’, Hassan Abu Sinan dan Malik bin Dinar.

10. Beberapa orang Kiyai yang memperoleh pengalaman rohani melalui Rosululloh SAW, kalau Mbah KH. Abdul madjid Ma’roef Qs wa Ra – Mu’allif Sholawat Wahidiyah seorang Sulthonul Auliya’/ Ghouts fii Zamanih, adalah antara lain :

1. Al-Maghfurlah Mbah Nyai Jazuli Usman (PP al-Falah Ploso Kediri).
2. Al-Maghfurlah Gus Mik/ K. Hamim Jazuli (PP al-Falah Ploso Kediri).
3. Al-Maghfurlah Bapak KH. Muhammad Asyik Sirodj Mabruri (PP “Subulus Salam”, Selobekiti Wonosari Malang).
4. Mbah KH. Mubasyir Mundzir (PP Ma’unah Sari Bandar Kidul Kota Kediri).
5. Bapak Kiyai Mahmud Misbah (Kepanjen Malang).
6. Bapak Kiyai Muhaimin (Mojoroto Kota Kediri), yang satu ini melalui Nabiyulloh Khodir As.

Demikian penyampaian kami tentang hal-hal yang ada kaitannya dengan keberadaan al-Ghouts Ra.

Selanjutnya kita kembali ke tanggapan dan penjelasan kami diatas, tentang “kenapa beliau Kanjeng Romo KH. Abdul Latif Madjid Ra., menyatakan bahwa Mu’allif Sholawat Wahidiyah adalah Sulthonul Auliya’/ Ghoutsu Zaman Ra”. Atas dasar apa (kata sampean) ?.

Sebenarnya untuk menjawab pertanyaan tersebut cukup mudah, setelah kami sampaikan hal-hal yang ada kaitannya dengan keberadaan al-Ghouts Ra. diatas.

Jadi jawabannya, atas dasar ru’yah sholihahnya para Kiyai-kiyai yang terhormat diatas, dan pengalaman rohaninya para pengamal Wahidiyah dari berbagai daerah.

Sekarang kami bertanya kepada sampean : salahkah seseorang yang mengabarkan ru’yah sholihahnya bertemu Rosululloh SAW yang memberitahu mengenai Ghoutsiyahnya mbah KH. Abdul Madjid Ma’roef Qs wa Ra ?. Kalau menurut anggapan sampean salah, apa nggak kliru ?..... kami kira justru sampean yang kliru, karena sampean yang tidak faham.

Jika dengan keterangan dan jawaban kami seperti diatas, dihati sampean masih timbul tanda tanya Ya apa Tidak (karena masih diliputi perasaan ragu yang amat dalam), kami justru balik bertanya kepada sampean :

1. Kita semua warga ahlussunah wal jama’ah percaya kepada wali songo, juga kepada wali-wali yang lain, seperti Hadhrotus Syekh Mbah Kyai Kholil Bangkalan Madura, Mbah Syamsudin Batu Ampar, Mbah Wasil Setono Gedong Kota Kediri, Mbah KH. Abdul Hamid Pasuruan dan yang lain-lain adalah waliyulloh.

2. Masyarakat muslim Jawa Tengah banyak yang menyatakan bahwa : Mbah Kyai Asnawi Kudus, Mbah Kyai Ma’sum Lasem, Mbah Kyai Hasan Mangli Magelang, Mbah Kyai Musyafa’ Kaliwungu Kendal, dan yang lain-lain juga waliyulloh.

3. Masyarakat muslim JAWa Barat banyak yang menyatakan bahwa : Mbah Kyai Nawawi Banten, Syekh Muhyi Pamijahan Tasikmalaya, dan yang lain-lain juga waliyulloh.

4. Dalam wirid dzikrul ghofilinnya alom Gus Mik (K. Hamim Jazuli) Ploso Kediri, juga menyebut ; Syekh Abdul Qodir al-Jailani Ra, Sayyid Abdulloh al-Haddad Ra, dan Syekh Abdus Salam bin Masyisy Ra adalah al-Ghouts.

5. Para pengamal Thoriqot Naqsyabandiyah menyatakan ; Syekh Bahauddin an-Naqsyabandi Ra, Syekh Amir Kullal Ra dan Syekh Baba as-Samasy Ra adalah al-Ghouts.

6. Syekh an-Nabhani Ra menyatakan dalam Kitabnya Syawahid al-Haq dan Afdholus Sholawat, bahwa Syekh Abul Hasan asy-Syadzali Ra, Syekh Abul Abbas al-Mursy, Syekh Ibnu Athoillah as-Sakandari Ra, dan ulama’-ulama’ lainnya juga al-Ghouts Ra.

7. Di jam’iyyah-jam’iyyah tahlil yang ada dipedesaan tidak ketinggalan pasti menghadiahkan surat al-Fatihah kepada Sulthon Auliya’ Syekh Abdul Qodir Jailani Ra.

Mereka-mereka yang mempercayai para waliyulloh diatas, kira-kira dasarnya apa ?. .......... dan mungkin juga termasuk sampean salah satu dari mereka yang percaya, kira-kira apa dasar sampean ?. Sekiranya dasar sampean adalah kata ulama’ atau karena terdapat dalam kitab, maka dasar ulama’ dan kitab itu sendiri apa ?.

Jika dengan penjelasan yang sangat gamblang yang telah kami paparkan diatas, dan sampean tetap juga tidak percaya, tidak ada masalah dan tidak akan membatalkan ru’yah sholihahnya para beliau-beliau diatas dan sampean tidak boleh memaksakan kehendak kepada mereka, agar mereka membatalkan keyakinannya itu.

AF-FAATIHAH !.

يَآ اَيُّهَا الْغَوْثُ سَلاَ مُ اللهِ * عَلَيْكَ رَ بِّنِى بِاِذْنِ اللهِ
وَانْظُرْ اِلَيَّ سَيِّدِ ي بِنَظْرَةِ * مُوْصِلَةٍ لِّلْحَضْرَةِ الْعَلِيَّةِ

"YAA AYYUHAL GHOUTSU SALAAMULLOHI,
'ALAlKA ROBBlNII BI IDZNILLAHI; (3 kali)
WANDHUR ILAYYA SAYYIDII BINADHROH,
MUUSHILATIL-LILHADROTIL 'ALIYYAH."

Terjemah :
"Duhai Ghoutsu Zaman, kepangkuan-MU salam Alloh kuhaturkan; bimbing, bimbing dan didiklah diriku dengan izin Alloh;
Dan arahkan pancaran sinar-nadroh-MU kepadaku yaa Sayyidii,
radiasi batin yang mewushulkan aku, sadar kehadirot Maha Luhur Tuhanku.”

MUJAHADAH KHUSUS KECERDASAN

FAFIRUU ILALLAAH  -  LARILAH KEMBALI KEPADA ALLAH



MUJAHADAH KHUSUS KECERDASAN

(Mujahadah untuk memohon kecerdasan akal, ketinggian budi dan ilmu yang bermanfa’at)
   
BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM



Dalam rangka membantu program “ MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA” Hadrotul Mukarrom Mbah KH. Abdul Madjid Ma'ruf Qs. wa Ra., Mualif Sholawat Wahidiyah, memberikan tuntunan Mujahadah sebagai di bawah ini :

1. Sediakan air dalam gelas/botol atau bejana lainnya.

2. a. Bacalah surat al-Fatihah 3 x, khususkan/hadiyahkan kepada Rasulullah saw. Lalu :

b. Mohonlah syafa’at/maturlah kepada Rasulullah saw dengan kalimat sebagai berikut :

“Yaa Rasulullah ! Syafa’atilah kami yang senantiasa berlumuran dosa dan berlarut-larut dalam kedholiman ini ! Mohonkanlah kepada Allah swt. agar kami sekeluarga diberi ampunan, hidayah dan taufiq yang sempurna, rizki yang mudah, luas dan barokah, serta memperoleh: kejernihan hati, kecerdasan akal fikiran ketinggian budi dan ilmu yang bermanfa’at”, lalu bacalah :


يَا سَـيِّدِى يَارَسُـوْلَ اللهْ
YAA SAYYIDII YAA RASUULALLAH  

Selama + 30 ( tiga puluh ) menit, sesudah itu ulangi lagi mohon syafa’at/matur kepada Rasululllah saw seperti diatas lalu :

c. Bacalah surat al-Fatihah 1 x, kemudian tiupkan 3 x pada air tersebut.

3. Minumlah air itu pada keesokan harinya sebelum/sekitar matahari terbit dan sebelum makan/minum apapun. Ketika akan minum bacalah : BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM, dan YAA SAYYIDII YAA RASUULALLAH  3 x atau 7 x

4. Lakukanlah hal tersebut tiap sore/malam selama 40 hari berturut-turut. Setiap hari paling sedikit 1 x.

Keterangan :

1. Bagi mereka yang (oleh karena sesuatu hal) belum mungkin melakukan mujahadah secara lengkap seperti tuntunan angka 2 diatas, diperkenankan langsung saja membaca 
     YAA SAYYIDII YAA RASUULALLAH)  selama + 30 menit.

2. Mujahadah ini boleh dipergunakan untuk memohon hajat lain, seperti soal kesehatan, keamanan, ketentraman, perdagangan, dan sebagainya. Bagi mereka yang mempunyai sesuatu hajat/kepentingan yang sangat mendesak, lakukanlah Mujahadah seperti angka 2 diatas berulang kali dan tambahlah maturnya (permohonannya) sesuai dengan hajatnya, atau perbanyaklah/lipatgandakan bacaan YAA SAYYIDII YAA RASUULALLAH dan FARIRUU ILALLAAH.

Disamping cara itu, dimana ingat bacalah selalu bacaan tersebut, terutama dalam hati.

3. Mujahadah ini boleh dilakukan oleh siapa saja tanpa pandang bulu, bahkan dianjurkan untuk disebarluaskan  dengan ikhlas dan bijaksana. Boleh dilakukan sendiri- sendiri , tetapi lebih utama apabila berjama’ah seisi rumah (sekeluarga). Usahakan anak-anak kecil/bayipun diikut sertakan di tempat mujahadah selama mujahadah berlangsung,dan berikan minum 1 atau 2 tetes.

4. Lakukan mujahadah ini dengan bersungguh-sungguh dan penuh keyakinan !

Niatlah semata-mata beribadah kepada Allah dengan ikhlas (LILLAH) dan mengikuti jejak tuntunan Rasulullah saw (LIRRASUL).

Merasalah bahwa kita dapat melakukan ini adalah semata-mata atas titah/pertolongan Allah (BILLAH), dan sebab syafa’at/jasa Rasulullah saw (BIRRASUL).

Dengan keagungan dan kekuasaan Allah swt, dan syafa’at tarbiyah Rasulullah saw, serta barokah nadhroh Ghautsu Hadzaz zaman Radhiyallahu’anh, insya allah segala apa yang dihajatkan berhasil. Amiin!

Selamat bermujahadah, semoga diridhoi Allah wa Rasulullah saw. Amiin !

FAFIRRUU – ILALLAH = LARILAH KEMBALI KEPADA ALLAH

Catatan :

Laporkan secara tertulis pengalaman-pengalaman, baik yang dialami sendiri maupun orang lain dari buahnya Mujahadah.

Disiarkan oleh :

YAYASAN PERJUANGAN WAHIDIYAH

DAN PONDOK PESANTREN KEDUNGLO

Jl. KH. Wachid Hasyim Kediri Jawa Timur Kode Pos 64114

Telp. (0354) 771018  - 774511 Fax. (0354) 772179

JAWABAN ATAS SURAT MUI TASIKMALAYA YANG "MENYESATKAN" WAHIDIYAH

YAYASAN PERJUANGAN WAHIDIYAH DAN PONDOK PESNATREN KEDUNGLO
KEDIRI - JAWA TIMUR - INDONESIA
Menjawab surat MUI Tasikmalaya pada peristiwa tahun 2005.


Inilah isi jawaban tersebut :


SANGGAHAN, JAWABAN DAN PENJELASAN TERHADAP
SURAT KEPUTUSAN MAJELIS ULAMA INDONESIA KOTA TASIKMALAYA

Nomor : 25/Kep./MUI-Kota-Tsm/VI/2005


Pendahuluan

الحَـمـــــدُ للهِ الـذي اَ تَـا نـَــــــا بِالوَاحـِـــــدِيـَـةِ بِـفَـضــــلِ رَبِـنَـا

الحَـمــدُ لله ِالصَـلاةُ والسَــــــــلامُ عَـلـَــيكَ وَالال أيـَا خـَــيرَالانــَـا مِ
رَبٌ كَرِيـمٌ وَانتَ ذُو خُلـُق ٍعَظِيــم فاِشفَع لنا فاشفَع لنا عــِندَالكـَرِيـم
يَأ َ يـّهَا الغـَـــــوثُ سَــــــلامُ ا لله عَلــَــيــكَ رَبــــِّـــــــنــِي بِاذن ِالله
وَانـظــُــر الَيَ سـَـــيِّدي بنـَظـــرَةٍ مُوصِــلَةٍ لِلحـَضـــــرَة العـَلِـيــَـــةِ
اما بـعـد
 
Surat sanggahan , jawaban dan penjelasan ini kami buat untuk menanggapi dan menjelaskan surat keputusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tasikmalaya tertanggal 21 Jumadal Ula 1426 H / 28 Juni 2005 tentang “ Sebagian Ajaran Yayasan Perjuangan Wahidiyah “, di Kampung Kereteg Kelurahan Cigantang Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya, nomor : 25/Kep./ MUI-Kota – Tsm / VI / 2005, dengan harapan agar MUI Kota Tasikmalaya berkenan meninjau dan mencabut kembali surat keputusannya.

Hal ini semata–mata untuk menjaga citra dan wibawa MUI Kota Tasikmalaya sebagai lembaga agama yang terhormat. Disamping itu, juga bertujuan untuk mengembalikan nama baik Yayasan Perjuangan Wahidiyah dan Pondok Pesantren Kedunglo (terutama Wahidiyah didaerah Tasikmalaya) yang telah terpuruk dan tercemar dengan adanya keputusan fatwa MUI Kota Tasikmalaya itu.

Masalahnya, setelah kami membaca dan mencermati surat keputusan tersebut, baik dari konsideran maupun isi surat, ternyata masih terdapat banyak kelemahan dan kekeliruan, antara lain :

1. Cara MUI Kota Tasikmalaya dalam menetapkan suatu keputusan yang kurang bagus. Cara Islamkah atau tata cara yang berlaku dinegeri kita tercinta ini. Jika cara Islam, sepertinya Islam tidak demikian, dan kalau tata cara yang berlaku di negeri ini, sepertinya juga tidak.

2. Keputusan yang diambil atau ditetapkan oleh MUI Kota Tasikmalaya, tampaknya terasa kurang adil, karena tidak didahului dengan pengklarifikasian suatu permasalahan.

3. Kurang jelinya MUI Kota Tasikmalaya didalam mempelajari suatu permasalahan. Benarkah yang menjadi sebab kontroversi dan keresahan masyarakat adalah amalan Sholawat Wahidiyah dan Ajarannya ? Apa bukan faktor politis atau cemburu sosial ?

4. Kurang telitinya MUI Kota Tasikmalaya dalam mempelajari buku – buku Wahidiyah, lebih – lebih dalam memahaminya. Akan tetapi dalam hal ini, kami memakluminya. Karena Wahidiyah bukan seperti sesuatu yang mudah ditangkap dalam waktu sekejap, Ajaran Wahidiyah tergolong kajian atau ajaran tasyawuf, yang tentunya bisa dipahami dan dirasakan jika diamalkan. Kaidah yang populer dalam tasawuf menyebutkan مَنْ لَمْ يَـذُ قْ لَمْ يَـعْـرِفْ “Barang siapa yang tidak merasakan dia tidak tahu, (Siapa yang tidak mengenyam ia tak paham)”.

5. Kemungkinan kurangnya tenaga ahli / spesialis ditubuh MUI Kota Tasikmalaya.

6. Kalau kami tidak salah asumsi, seperti terasa adanya keberpihakan MUI Kota Tasikmalaya kepada kelompok tertentu.

7. MUI Kota Tasikmalaya tidak pernah memprediksi, bahwa akibat dari surat keputusannya itu akan membawa dampak meresahkan masyarakat luas, terutama bagi Pengamal Sholawat Wahidiyah yang tersebar di berbagai kota dan pelosok tanah air ini, bahkan di Malaysia, Brunai Darussalam, Hongkong, Saudi Arabia dll. Alhamdulillah mereka tidak sampai melakukan tindakan anarkis, karena mereka dibekali bimbingan akhlak mulia.

8. Sikap berlebihannya MUI Kota Tasikmalaya dalam memojokkan dan menyudutkan Yayasan Perjuangan Wahidiyah, yang mana Yayasan Perjuangan Wahidiyah dikatakan menyampaikan akidah yang berlebihan, seperti berlebihannya orang – orang Kristiani terhadap Nabi Isa AS., atau berlebihannya orang – orang Yahudi terhadap Nabi Uzair. MUI Kota Tasikmalaya yang terhormat. Kami mengerti akidahnya orang – orang Nasrani dan orang – orang Yahudi, dan kami tidak akan melakukan sebagaimana yang dilakukan orang – orang Kristiani, yang menganggap Nabi Isa AS (Yesus) sebagai anak Tuhan dan sebagai Tuhan. Kami juga tidak melakukan sebagaimana orang – orang Yahudi, yang menganggap Nabi Uzair sebagai anak Tuhan dan menganggap golongan atau kaum selain mereka sebagai kaum gentile (budak).

9. Kenapa MUI Kota Tasikmalaya, sebagai lembaga terhormat, memvonis kami dengan sesuatu yang tidak kami lakukan ?. Ada apa gerangan ?.
Demikian semoga dengan surat ini semua permasalahan menjadi gamblang dan jelas, serta dapat terselesaikan dengan baik dan damai. Sebelum mengakhiri pendahuluan ini tak ada salahnya bila kami sampaikan informasi tambahan tentang keberadaan Yayasan kami, yakni Yayasan Perjuangan Wahidiyah dan Pondok Pesantren Kedunglo, adalah legal formal dan berbadan hukum dengan berakta notaries ; AKTA NO.05 TAHUN 1997 TBN. NOMOR : 1 ? AD / 1998 BN. NO. 1 / 98, dan telah terdaftar di Departemen Kehakiman, di Tambahan Berita Negara dan di Departemen dalam Negeri.

Yayasan kami berkantor pusat di Pondok Pesantren Kedunglo Al Munadhdhoroh Kota Kediri Jawa Timur, dan telah memiliki perwakilan di 18 Propinsi dan + 150 Kab / Kota se Indonesia, serta kepengurusan Kecamatan yang sudah banyak sekali jumlahnya. Yayasan kami juga memiliki perwakilan di negara tetangga (Luar Negeri), misalnya Malaysia, Brunai Darussalam, Hongkong, Saudi Arabia. Dan dalam waktu dekat, Yayasan kami akan membentuk perwakilan dan cabang didaerah lain.
Adapun tokoh – tokoh terkemuka yang termasuk Pengamal Sholawat Wahidiyah adalah : Almarhum Bapak KH. Wahab Hasbullah (Rais ‘Am NU waktu itu), Almarhum Bapak KH. Abdul Karim Hasyim (Paman Gus Dur Mantan Presiden RI), Almarhum Bapak H. Adam Malik (Mantan Wakil Presiden RI), Bapak Dr. Idham Kholid (Mantan Ketua Tanfidiah NU), Almarhum Bapak KH. Rofi’i Hamdi (MUI Pusat), meskipun hanya sebentar karena keburu meninggal, Almarhum Almukarrom Bapak KH. Moh. Jazuli, Almarhum Bapak KH. Hamim Jazuli/ Gus Mik (keduanya Pendiri serta Pengasuh, dan Pengasuh Pon. Pes. Al Falah Ploso Kediri, Jawa Timur), Bapak KH. Abdurrahman Wakhid / Gus Dur (Mantan Presiden RI), Bapak Luhut Panjaitan (Mantan Menperindag RI ) dan masih banyak yang lain yang tidak bisa disebut.

Keputusan Fatwa Mui Kota Tasikmalaya

Dengan bertawakkal kepada Alloh SWT, Majelis Ulama Indonesia Kota Tasik Malaya berpendapat bahwa :

1. Sebagian ajaran Yayasan Perjuangan Wahidiyah bertentangan dengan prinsip aqidah Islamiyah, karena mereka :
a. Mendoktrinkan kepada umat untuk meyakini, bahwa Mu’allif Sholawat Wahidiyah yang bernama Mbah H. ABDUL MADJID RA, sebagai Gauts Hadza Zaman ( Kumpulan Teks kuliah Wahidiyah hal.16 ).
b. Do’a kepada Alloh tidak akan sampai kalau tidak melalui terlebih dulu Gauts tersebut (Kumpulan Teks Kuliah Wahidiyah hal.18 ).
c. Gauts tersebut mempunyai kewenangan Jallab dan Sallab (menanamkan dan mencabut) iman seseorang ( Kumpulan Teks Kuliah Wahidiyah hal. 66 )
d. Bahwa kalau tidak ada Gauts (yang dimaksud mbah H. Abdul Madjid) Alloh akan menghancurkan dunia sekarang ini (Mbah H. Abdul Madjid dianggap juru selamat bagi umat zaman sekarang) (Kumpulan Teks Kuliah Wahidiyah hal.17)
Hal-hal tersebut diatas tidak ada satu petunjukpun baik Al-Qur’an, Al-Hadist maupun kaul Ulama yang menyebut nama seseorang untuk diposisikan seperti itu. (Termasuk kriteria berlebihan seperti berlebihannya kaum Nasrani terhadap Nabi Isa a.s dan kaum Yahudi terhadap Nabi Uzer ).
2. Kehadiran Yayasan Perjuangan Wahidiyah di Kampung Kereteg Kelurahan Cigantang Kecamatan Mangkubumi sangat kontropersi dan meresahkan masyarakat sekitar, terutama dalam Aqidah Islamiyah.
3. Mengingat kaidah Usul Fiqih,
Artinya ; menghilangkan mafsadah lebih diutamakan dari mengambil maslahat.
Sehubungan dengan itu, kami mohon :
1. Agar aparat yang berwenang melarang, menutup dan membubarkan Yayasan Perjuangan Wahidiyah tersebut, tidak hanya dalam wilayah kecamatan Mangkubimi akan tetapi dalam wilayah kota Tasikmalaya.
2. Agar semua pihak untuk senantiasa memelihara suasana yang kondusif, hidup berdampingan dengan mereka dan semoga Alloh SWT senantiasa memberikan hidayah dan taufiqNya kepada mereka untuk kembali kepada jalan yang benar sesuai tuntunan Al-Qur’an dan Hadist.
Sanggahan, Jawaban Dan Penjelasan

Untuk memudahkan kami dalam memberikan jawaban, agar permasalahan dan keterangan-keterangan kami mudah dipahami, maka kami akan menggunakan system pemberian penjelasan terhadap keputusan Majelis Ulama Indonesia Kota Tasik Malaya point demi point.
Dengan memohon taufiq hidayah Allah SWT, syafa’at tarbiyah Rasulullah SAW dan kartomah karomah Beliau Ghauts Hadzaz Zaman RA, pembahasan kita mulai.

Untuk Point 1, yang tertulis;

“Sebagian ajaran Yayasan Perjuangan Wahidiyah bertentangan dengan prinsip aqidah Islamiyah “,

Kami menjawab
Pendapat itu adalah tidak benar dan keliru. Karena Yayasan Perjuangan Wahidiyah tidak pernah mengajarkan kepada para pengamalnya, suatu hal yang bertentangan dengan prinsip aqidah Islamiyah. Bahkan prinsip aqidah Islamiyah itu sendiri yang diajarkan, rukun iman yang enam (6) dan rukun Islam yang lima (5) itu tidak pernah ditambah sama sekali. Perjuangan Wahidiyah malah memberikan bimbingan, bagaimana agar aqidah Islamiyah itu bisa diterapkan dan diamalkan dengan baik dan benar. Sebagai contoh, dalam sebuah hadits disebutkan :
أَفضل الإ يـمان ان تعلم أن ا لله معك حيثما كنت

“Seutama-utamanya iman , adalah ketika engkau tahu (sadar) bahwa sesungguhnya Allah beserta engkau dimana saja engkau berada “.
Lalu bagaimana cara kita mengamalkan hadits diatas, sedang dalam keterangan yang lain disebutkan, bahwa iman itu adalah amal ( إنَّ الايْمانَ هُوالعَمَل ) ?.
Perjuangan Wahidiyah memberi tuntunan, dengan cara penerapan Billah (ini masih sebagian dari cara penerapan hadits diatas), yaitu kita sadar bahwa gerak-gerik kita baik lahir maupun batin selalu diawasi oleh Allah dan atas titah atau kekuatan Allah. Kita harus sadar, ketika kita melihat adalah diperlihatkan oleh Allah, ketika kita mendengar diperdengarkan oleh Allah, ketika kita bicara dibicarakan oleh Allah, ketika kita berjalan adalah berjalan atas kekuatan Allaah dan seterusnya.
Apakah yang demikian itu bertentangan dengan prinsip aqidah Islamiyah ?. Renungkan, dengan sedalam-dalam renungan.

Untuk point 1.a. yang tertulis :

“Mendoktrinkan kepada umat untuk meyakini bahwa Mu’alif Sholawat Wahidiyah yang bernama Mbah H. Abdul Madjid RA, sebagai Gauts Hadza Zaman (Kumpulan Teks Kuliah Wahidiyah hal.16).

Kami menjawab
Inti kalimat diatas sesuai dengan buku rujukan dan halamannya.
Dan jawaban, kami bagi menjadi 3 bagian :

1. Hal Doktrin
2. Hal Al-Ghauts/ Ghautsu Hadzaz Zaman
3. Hal Mbah KH. Abdul Madjid Ma’ruf QS wa RA sebagai Ghauts Hadzaz Zaman.

1. Hal Doktrin
Apakah arti doktrin itu ?
Sejauh yang kami ketahui, doktrin adalah berarti ajaran. Jadi mendoktrinkan berarti mengajarkan.
Jika yang dimaksud MUI Kota Tasikmalaya dengan istilah mendoktrinkan itu berarti mengajarkan, maka setiap orang atau golongan yang mengajarkan kepada orang lain adalah mendoktrinkan. Untuk itu seperti NU, Muhammadiyah dan lain-lain, itu juga mendoktrinkan. Karena di NU ada ajaran-ajaran ke-NU-an, di Muhammadiyah ada pelajaran ke-Muhammadiyah-an dan seterusnya. Tapi jika yang dimaksud MUl Kota Tasikmalaya dengan istilah mendoktrinkan itu dengan arti konotasi (lebih-lebih yang bersifat negatif) maka yang demikian itu adalah prasangka yang berlebihan. Kenapa NU, Muhammadiyah dan yang lain, tidak dianggap mendoktrinkan oleh MUI Kota Tasikmalaya ?. Ada apa gerangan ?

2. Hal Ghauts Hadzaz Zaman
Ghauts adalah sebutan yang dipakaikan/ dikenakan kepada seseorang (hamba Allah) yang menduduki posisi puncak dalam dunia kewalian.
Istilah lain dari Al-Ghauts adalah Sulthan Auliya’, Al-Quthbu, Insan Kamil dan lain-lain. Al-Ghauts itu setiap zaman ada, dan apabila seorang yang berpangkat Al-Ghauts itu meninggal dunia, maka Allah akan mengangkat hamba atau kekasih-Nya yang lain untuk menduduki posisi itu. Dasarnya adalah hadits berikut :
عَنْ عَبْدِالله بْنْ مَسْعُودٍرَضِيَ الله عنْه قال: قال رسول الله صل الله عليه وسلم: إِن للهِ عـزّوجلّ فِي الخَلْقِ ثَلا ثُمِائة قُلُو بُهُم على قَلْبِ أدم عليه السلام , وللهِ في الخَلْقِ أَرْبَعُونَ قُلُوبُهُمْ عَلَى قَلْبِ مُوسَي عليه السَلامُ , وَللهِ فِي الخَلْق سَبْعَةٌ قلو بُهُمْ على قَلْبِ إبْراهِيْمَ عَلَيْهِ وسلمَ, ولله في الخلق خَـمْسَةٌ قلو بُهُمْ على قَلْبِ جِبْرِيْل عَليه السَلاَمُ, ولله في الخَلْقِ ثَلاَثَةٌ قُلُو بُهُمْ على قَلْبِ مِيْكَائيل عَلَيْهِ السلام, ولله في الخلْقِ واحدٌ قَلْبُهُ عَلَى قَلبِ إسرَافيل عَلَيْهِ السلامُ, فإذَا مَات الوَاحِدأَبْدَلَ اللهُ مَكَانَهُ مِنَ الثلاثَةِ, وَإِذَامَاتَ مِنَ الثَلاثَةِ أَبْدَلَ اللهُ مَكاَنَهُ مِنَ الخَمْسَةِ, وإذاماتَ مِنَ الخَمْسَةِ أَبْدَلَ اللهِ مَكَانَهُ مِنَ السَبْعَةِ, وَإِذَامَاتَ مِنَ السَبْعَةِ أَبْدَلَ الله مَكانَه مِن الآَرْبَعِيْنَ, وَإذامَاتَ مِن الآربعين أَبْدَلَ اللهُ مَكَانَهُ مِن الثلاثمائة, وإِذَامَاتَ مِنَ الثلا ثمائة أَبْدَل اللهُ مَكَانَهُ مِنَ العَامَّة فَبِهِمْ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَيُمْطَرُوَيُنْبُتُ وَيدْفَعُ البَلاَءُ عَنْ هَذِهِ الآُمَّةِ.
قِيْلَ لِعَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُود : كَيْفَ بِهِمْ يُحْيِي وَيُمِيْتُ؟ قال:ِلآَنَّهُمْ يَسْألَوُن َاللهَ إِكْثَارَالآُمَمِ فَيكثرُوْنَ وَيَدْعُوْنَ عَلَي الجَبَابِرَة ,فيقصمون, ويستسقون فَيَسْقَوْنَ وَيسْأَلُوْنَ فَتَنْبِتُ الأرضُ وَيَدْعُونَ فَيُدفَعُ بِهِمْ أنْوَاعُ البَلاءَِ
أخرجه إبونعيم وإبن عساكر

Dari Ibnu Mas’ud Ra. Ia berkata, Rasulullah Saw bersabda :“Sesungguhnya, didalam ciptaan-Nya ini Allah memiliki 300 orang hamba yang hatinya sama dengan hati Adam AS, 40 orang hamba yang hatinya sama dengan hati nabi Musa AS, 7 orang hamba yang hatinya sama dengan hati nabi Ibrahim AS, 5 orang hamba yang hatinya sama dengan hati Jibril AS, 3 orang hamba yang hatinya sama dengan hati Mika’il AS, dan 1 orang hamba yang hatinya sama dengan hati Isrofil AS. Apabila yang seorang itu meninggal, Allah segera menggantikan kedudukannnya itu dari yang tiga, dan apabila meninggal seseorang dari jumlah yang tiga, Allah segera menggantikannya dari jumlah yang lima, apabila meninggal seseorang dari jumlah yang lima, Allah segera menggantikannya dari jumlah yang tujuh, apabila mati seseorang dari jumlah yang tujuh, Allah segera menggantikannya dari jumlah yang empat puluh, apabila meninggal seseorang dari jumlah yang empat puluh, Allah akan menggantikannya dari jumlah yang tiga ratus, dan apabila meninggal seseorang dari jumlah yang tiga ratus, Allah segera menggantinya dari orang umum (biasa). Diantara mereka itu, terdapat orang yang menghidupkan dan mematikan, memberi hujan dan menumbuhkan, dan menolak bala“.

Tatkala seseorang bertanya kepada Ibnu Mas’ud, “bagaimana seseorang itu menghidupkan dan mematikan” ?. Sahabat ini menjawab : “mereka meminta kepada Allah untuk memperbanyak manusia, maka diperbanyaklah manusia itu, mereka meminta kehancuran orang-orang yang suka berbuat durhaka, maka hancurlah orang-orang itu, mereka meminta diturunkan hujan, maka turunlah hujan itu, mereka meminta agar bumi ditumbuhi tanam-tanaman, maka diperkenankanlah permintaannya. Mereka berdo’a dan dengan do’anya itu terhindarlah balak dan malapetaka”. HR. Abu Nuaim dan Ibnu Asakir.

Hadits diatas dimuat didalam banyak kitab, yang salah satunya adalah, kitab “Al Haawi lil Fataawi“ karangan Imam Jalaludin Abdur Rahman As-Suyuthi. Imam Al-Yaafi’i berkata : “bahwa yang dimaksud الواحد – hamba yang satu didalam hadits tersebut adalah القطب(Al-Quthbu)الغوث (al-Ghauts)”.

Pendapat ini banyak diterima oleh sebagian besar Ulama, terutama ulama tasawuf. Bagi mereka yang kurang sependapat, tentang hal tersebut silahkan, dan itu hak mereka. Yang penting ا لواحد (seorang hamba) yang disebut dalam hadits tersebut, benar adanya.

Catatan :
Agar tidak menimbulkan persepsi yang tidak diinginkan, maka perlu kami garis bawahi :
1. Al-Ghauts itu adalah seorang hamba yang hidupnya hanya untuk menghambakan diri kepada Allah
Swt dalam berbagai aktifitasnya.Hatinya senantiasa tawajjuh kepada Allah.(قلبه يطوف الله دا ئما) .
Dari penghambaannya yang terus-menerus itulah, maka ia dipilih menjadi kekasih-Nya.

2. Al-Ghauts itu umat Rasulullah SAW juga. Jadi kedudukan dan martabatnya masih dibawah Rasulullah SAW.

3. Al-Ghauts (wali) biasanya dianugerahi oleh Allah SWT berupa keistimewaan-keistimewaan (karomah), sebagaimana para Nabi dan Rasul dianugerahi mu’jizat. Termasuk kewenangan Jallab dan Sallab adalah bagian dari keistimewaan Al-Ghauts.
Jallab dan Sallab berlangsung melalui proses, yakni “Bidu’aaihi“ (dengan do’anya kepada Allah SWT), sebagaimana yang tercermin pada bagian akhir hadist diatas, yang artinya “diantara mereka ada orang yang menghidupkan dan mematikan, memberi hujan dan menumbuhkan, dan menolak bala’“.

3. Hal Mbah KH. Abdul Madjid Ma’ruf RA Sebagai Ghauts Hadzaz Zaman
Dalam hal ini, terlebih dahulu kami ingin bertanya, bagaimana menurut MUI Kota Tasikmalaya, jika ada seseorang atau golongan yang meyakini seseorang, bahwa orang yang diyakininya itu adalah seorang wali, benarkah atau salah ? Jika MUI Kota Tasikmalaya menjawab benar dan sah-sah saja, lantas mengapa kami Perjuangan dan pengamal Wahidiyah yang mencoba meyakini Mbah KH. Abdul Madjid RA sebagai seorang wali, divonis sebagai orang atau kelompok yang mempunyai keyakinan yang bertentangan dengan prinsip Aqidah Islamiyah, sedangkan yang lainya tidak. Bukankah thariqat dan orang-orang Qadiriyah meyakini, bahwa Syekh Abdul Qadir Jaelani RA seorang Al-Ghaust/ Sultan Auliya, dan bukankah thariqat dan orang-orang Naqsabandiyah meyakini, bahwa Syekh Bahauddin An Naqsabandi RA juga Al-Ghauts, demikian pula thariqat dan orang-orang Syadziliyah, yang juga meyakini bahwa Syekh Abul Hasan As-Syadzili adalah Al-Ghauts, dan masih banyak lagi yang lainnya. Mengapa mereka tidak divonis, sebagaimana kami divonis. Apakah mereka terlewat dari pengamatan MUI Kota Tasikmalaya !. Bukankah, di Tasikmalaya ada thariqat Qadiriyah dan Naqsabandiyah, juga thariqat-thariqat yang lain. Bila saja kita mau mengamati sedikit lebih jauh, didalam acara manaqibnya Syekh Abdul Qadir Jaelani RA, kita akan menemukan suatu kalimat, dimana dalam kalimat itu, Syekh tersebut diposisikan pada posisi yang begitu istimewa, yaitu kalimat :
لا ا له الا ا لله محمد ر سو ل ا لله شيخ عبد ا لقادرولى ا لله

Bukankah itu lebih mengherankan lagi (jika salah memahaminya), yang meletakkan nama Syeh Abdul Qadir Jaelani setelah dua kalimat syahadat ?. Padahal kami tidak sampai kesana.
Kembali kepada pertanyaan diatas, jika MUI Kota Tasikmalaya, menjawab tidak benar atau salah, alangkah banyak umat Islam di Indonesia ini yang memiliki aqidah/ keyakinan yang salah. Bukankah mayoritas umat Islam di Indonesia ini (khususnya di Jawa) percaya dengan wali sembilan, apa argumen mereka, untuk meyakini bahwa wali sembilan itu adalah wali. Bukankah orang-orang Islam di Jawa Timur banyak yang percaya, bahwa Mbah KH. Abdul Hamid Pasuruan itu seorang wali ! dan orang-orang di Jawa Tengah banyak pula yang percaya, bahwa Mbah Dalhar, Mbah K. Hasan Mangli, Mbah Lim Klaten juga seorang wali.
Di Pamijahan Jawa Barat ada Syekh Muhyi yang juga diyakini sebagai wali. Bagaimana itu, apakah berarti mereka itu salah semua dan harus dikatakan bertentangan dengan prinsip Aqidah Islamiyah ?. Kemudian dianggap sesat dan dibubarkan !. Alangkah kacaunya negeri ini apabila orang-orang/ kelompok yang meyakini adanya wali itu harus dibubarkan. Cobalah kita renungkan kembali.
Majelis Ulama' Indonesia Kota Tasikmalaya yang terhormat,
Kepercayaan/ keyakinan mengenai Mbah KH. Abdul Madjid RA sebagai wali (Ghauts fi Zamaanihi) adalah diangkat dari pengalaman rohani atau ru’yah shalihahnya sekian banyak pengamal Shalawat Wahidiyah, disamping tentunya juga dari aspek yang lain, jadi bukan sekedar asumsi.

Kemudian MUI Kota Tasikmalaya menulis :
Hal-hal tersebut diatas, tidak ada satu petunjukpun baik Al-Qur’an, Al-Hadis maupun kaul Ulama yang menyebutkan nama seseorang untuk diposisikan seperti itu. (Termasuk .. ) 01

Kami menjawab
1. Dalam al-Qur’an, memang tidak menyebutkan, nama salah seorang wali al-Ghauts RA. Karena al-Qur’an sebagai “Qanun Asasi I” (pedoman pokok pertama). Sebagai “Qanun Asasi”, al-Qur’an hanya mengisyaratkan adanya waliyullah yang berpangkat al-Ghauts RA (Khalifah/Ulil-amri).
Oleh karenanya agar lebih memahami aqidah Islam, harap dipelajari, kitab tafsir Shawi, Siraj al-Munir, al-Qurthubi, Ibnu Katsir dan Tanwir al-Miqbas Min Tafsir Ibn Abbas).

2. MUI Kota Tasikmalaya mengatakan tidak adanya hadits Nabi SAW (Qanun Asasi II) dan kaul ulama yang menyebut nama seseorang yang berposisi Al-Ghauts Ra, adalah salah besar. Maka, perlu diperhatikan, hal berikut ini :
a. Hadis riwayat Imam Muslim Dari Umar Ibn Khatthab, Rasulullah SAW, bersabda :
إِنَّ خَيْرَالتَا بِعِيْنَ رَجُلٌ يُقَاُلُ لَهُ اُوَيْسٌ “Sebaik-baiknya para tabi’in adalah lelaki yang baginya disebut Uwais”

Nabi Muhammad SAW memang menyebutnya dengan istilah “sebaik-baiknya/ terbaiknya”, dan itulah yang dimaksud wali al-Ghauts RA, dalam istilah kaum sufi. Pada masa “tabi’in”, Rasulullah SAW telah menyebutkannya ketika masih hidup. Sehingga Syeh Ahmad Kamsykhanawi dalam kitab Jami’ul Ushul, dan Dr.Yunasril Ali dalam bukunya “Manusia Citra Ilahi” yang menukil dari berbagai sumber, menjelaskan bahwa Imam Uwais adalah wali al-Ghauts Fii Zamanihi RA. Dan dalam kitab Siraj at-Thaalibin,, menyebutnya sebagai “Sayyid at-Tabi’in”, yang sepadan arti dengan al-Ghauts RA.

b. Qaul Ulama, tentang nama-nama Al-Ghauts RA pada masa lalu :
1}. Kitab Syawahid AlHaq nya Syeh an-Nabhani, menjelaskan :
a). Imam Abul Hasan Syadzali (w. 656 H)
b). Syeh Abu Hamzah Dlafir Al-Madani (w. 1301 H )
2}. Kitab Jami al-Ushul Fii al-Auliya, Syeh Ahmad Kamasykhanawi, menjelaskan :
a). Al-Ghauts Ra pertama dijabat oleh Sayyidina Hasan Ibn Ali .
b). Syeh Bahauddin An-Naqsyabandi al-Bukhari
3}. Kitab Lujain ad-Dani, menjelaskan bahwa Syeh Abdul Qadir al-Jailani (w. 551 H) adalah al-Ghauts Fii Zamanihi.
4}. Dalam kitab Tanwir al-Qulub nya Syeh Muhammad Amin Al-Kurdi.
a). Syeh Umar al-Ahdali w. 1035 H
b). Syeh Bahauddin Naqsybandi.
5}. Dan masih banyak lagi yang tidak mungkin kami sebutkan semua.

Poin 1. b. tertulis
Doa kepada Allah tidak akan sampai kalau tidak melalui terlebih dulu Ghauts tersebut (Kumpulan Teks Kuliah Wahidiyah hal. 18.)

Kami menjawab
1. Teks kalimat ini, tidak terdapat dalam buku tersebut. Kalimat ini hanya buatan MUI Kota Tasikmalaya. Cuplikan halaman buku dan susunan kalimat yang benar, terlampir.
2. Semestinya MUI Kota Tasikmalaya, harus melihat redaksi asli dalam lembaran “Shalawat Wahidiyah”. Jika MUI Kota Tasikmalaya mau memperhatikan, akan menemukan hal-hal yang bertentangan dengan kesimpulan fatwa tersebut :
a. Cara pengamalan Shalawat Wahidiyah, didahului dengan bacaan surah al-Fatihah 7 kali untuk Rasulullah SAW dan 7 kali untuk Ghauts Hadzaz Zaman serta seluruh para waliyullah RA. Tidakkah hal ini, MUI Kota Tasikmalaya sadari dan renungkan ?.
b. Dalam Shalawat Wahidiyah, untuk shalawat pertama, diawali dengan kalimat Allahumma Yaa Waahidu Yaa Ahad Yaa Waajidu Yaa Jawaad ........... artinya : Ya Allah, Zat Yang Maha Esa, Dzat Yang Maha Satu, Dzat Yang Maha Menemukan, Dzat Yang Maha Murah .
c. Dalam Shalawat Wahidiyah, untuk shalawat kedua, juga diawali dengan kalimat Allahumma Kama Anta Ahluhu ... . Watarzuqanaa Tamaama Maghfiratika Yaa Allah wa Tamaama Ni’matika Ya Allah ... artinya : Ya Allah, sebagaimana keahlian ada pada Kamu ..... Dan berilah kami ampunan-Mu yang sempurna Ya Allah, nikmat-Mu yang sempurna ya Allah ...
3. Mohon doa restu, secara rohani, kepada waliyullah atau al-Ghauts RA, telah disunnahkan oleh Rasulullah SAW, sebagaimana yang telah diamalkan oleh mayoritas ummat Islam didunia, terutama di Indonesia.
4. Dan, karenanya, kami tidak perlu menjelaskan lagi. Serta dikarenakan MUI sebagai lembaga agama, kami yakin juga telah mengetahuinya.

Poin 1. c. tertulis :
Ghauts tersebut mempunyai kewenangan Jallab dan Sallab (menanamkan dan mencabut) iman sesorang (Kumpulan Teks Kuliah Wahidiyah hal. 66)

Kami menjawab
1. Inti kalimat ini, tidak sesuai dengan rujukan buku aslinya serta halamannya.
Jika demikian, manakah yang patut diputuskan “bertentangan dengan prinsip aqidah Islamiyah”, antara “Keputusan fatwa MUI (Kota Tasikmalaya)” tersebut, atau “Sebagian Ajaran Yayasan Perjuangan Wahidiyah”?.
Siapapun, yang mau memperbandingkan dengan pikiran jernih antara keputusan fatwa MUI Kota Tasikmalaya tersebut dan surat sanggahan, jawaban dan penjelasan kami ini, tentu mengatakan, bahwa yang bertentangan dengan aqidah Islamiyah, bukanlah kami. Tetapi orang (kelompok) yang mendlalimi dan memfitnah kami tanpa dasar hukum yang jelas.
2. Yang benar, keterangan tentang kewenangan Jallab dan Sallab al-Ghauts Ra, terdapat pada buku “Kuliah Wahidiyah” dalam bab “Hal Ghauts Hadzaz Zaman”, hal. 144. Bukan dalam buku “Kumpulan Teks Kuliah Wahidiyah”, hal. 66. Salinan terlampir.
Ini sebagai bukti lagi, bahwa MUI Kota Tasikmalaya terlalu gegabah. Lebih semakin tampak lagi, jika mencermati dictum “Memperhatikan”, tertulis “yang dengan secara seksama membahas dan menelaah”. Ternyata MUI Kota Tasikmalaya tidak menelaah, tapi mengaku telah menelaah. Kami bertanya kepada MUI Kota Tasikmalaya, apa yang ditelaah ?. Dan, yang lebih mengherankan lagi, pengakuan membahas dengan seksama.
3. Meskipun MUI Kota Tasikmalaya, salah dan sembrono dalam pengambilan buku rujukan, karena dalam buku kami yang lain juga menerangkan hal tersebut, dan didorong oleh rasa ingin membela kebenaran, maka kami harus menjelaskannya juga. Sebagaimana tersebut dibawah ini :

a. Secara teks "kata" Jallab dan Sallaab memang tidak terdapat dalam al-Qur’an dan al-Hadits. Sebagaimana ilmu nahwu/sharaf, biologi, ushul fiqh, astronomi, juga secara teks tidak ada dalam al-Qur’aan. Namun, - menurut para ahlinya – ilmu tersebut telah tersirat dalam al-Qur’an. Begitu pula tentang Jallab dan Sallaab.
b. Jallab (mengangkat - iman seseorang -) dan Sallab (mencabut/melorot - iman seseorang -) merupakan diantara karomah yang diberikan oleh Allah SWT kepada al-Ghauts RA.
c. Kemampuan ini tidak dapat dipahami oleh mukmin yang memiliki keyakinan syirik (menyekutukan Allah). Misalnya, meyakini bahwa kemampuan tersebut murni semata-mata dari kekuatan al-Ghauts RA sendiri. Jallab dan Sallaab-nya al-Ghauts RA hanya dapat dipahami oleh orang yang imannnya tidak bercampur syirik.
d. Jika MUI Kota Tasikmalaya mau memahami makna Jallaab dan Sallaab dengan pemahaman yang benar, akan memperoleh makna kedua hal tersebut secara semestinya. Dan yang salah, bukan prinsip Jallaab dan Sallaab-nya al-Ghauts Ra, tetapi cara memahaminya.
e. Jallab dapat diartikan “sifat yang meningkatkan”, dan Sallaab sebagai “sifat mengurangi atau menghilangkan”. Kedua sifat ini pada hakikinya secara umum, ada pada setiap mahluk Allah SWT. Hanya saja beda dalam manfaat dan obyeknya. Misalnya, air dapat mencabut (sallaab) rasa haus manusia, serta dapat meningkatkan (jallaab) bagi kesehatan dan kesegaran badan. Begitu pula mahluk lain. Semestinya seluruh kekuatan mahluk itu milik Allah SWT.
f. Semestinya, kedua sifat ini, sebagai kesimpulan dari arti hadits dibawah ini :

1) Hadis riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim dari sahabat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW, bersabda :
مَنْ أَطَاعَنِي فَقَدْأَطَاع اللهَ وَمَنْ عَصانِي فَـقَدْعَصَى اللهُ وَمَنْ أَطَاع أَمِيْرِي فَقَدْ أطَاعَنِي وَمَنْ عَصَى أَمِيْري فَقَـدْ عَصَا نِي

Barang siapa taat kepada-Ku (Rasulullah), berarti ia taat kepada Allah. Dan barang siapa durhaka kepada-Ku, berati ia durhaka kepada Allah. Dan barang siapa yang taat kepada Amir-Ku, berarti taat kepad-Ku, dan barang siapa yang durhaka kepada Amir-Ku, berarti ia durhaka kepada-Ku

Kaum sufi berdasar ilmu mukasyafahnya dan didukung oleh beberapa hadits dan al-Qur’an (bukan sekedar asumsi), menerangkan, bahwa yang dimaksud “Amir” dalam hadits ini, adalah wali al-Ghauts RA. Sehingga dengan kata lain, hadits diatas dapat diterjemahkan dengan :

Taat kepada Al-Ghauts RA, berarti taat kepada Rasulullah SAW, yang sekaligus taat kepada Allah SWT. Dan, durhaka kepada Al-Ghauts RA, berarti durhaka kepada Rasulullah SAW yang sekaligus durhaka kepada Allah SWT.
Kami bertanya :

a. Salahkah, menurut MUI Kota Tasikmalaya, jika hadits diatas diartikan “taat kepada al-Ghauts RA menjadi penyebab meningkatnya (jallaab) iman dan taat kepada Rasulullah SAW, yang sekaligus iman dan taat kepada Allah SWT” ?.
b. Salahkah, menurut MUI Kota Tasikmalaya, jika hadits diatas juga diartikan “durhaka kepada al-Ghauts RA menjadi penyebab melorotnya (sallab) iman dan taat kepada Allah SWT, yang sekaligus melorotnya iman dan taat (durhaka) kepada Allah SWT”?.
c. Jika dianggap salah, pengartian diatas, kami bertanya, dengan dasar apa dan darimana ?

Syeh Muhammad Wafa (w. 801 H), Guru Agung Pemandu kaum sufi pada zamannya, menyimpulkan makna hadits diatas sebagai berikut :
قلْبُ العَارِفِ حضْرَةُ اللهِ فـَمَنْ تـَقَرَّ بَ اِلَيْهِ بِالقُـرْبِ المُلاَ ئِمِ فُـتحَتِ لَهُ أَبْوَابُ الحَضْرَةِ

“Hati orang arif (apalagi Amirul Arifin/ al-Ghauts RِِِِA) itu, hadrah (lambang kehadiran) Allah. Barang siapa mendekat kepadanya dengan cara pendekatan yang semestinya, maka akan terbukalah baginya pintu-pintu kehadiran (Allah)”.
Kami bertanya :

a. Menurut MUI Kota Tasikmalaya, salahkah penjelasan Syeh Muhammad Wafa tersebut?.
b. Jika salah, apa dan darimana dasarnya ?
c. Jika benar, bukankah “terbukanya kesadaran hati seseorang tentang kehadiran Allah SWT” merupakan sifat Jallaabnya al-Ghauts Ra ?.

2) Hadits riwayat Bukhari dari Abu Hurairoh Ra, Rasulullah SAW bersabda :
انّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى قَالَ مَنْ عَادَ لِي وَلِيًّا فَـقَدْ اَذ نْتُهُ بِالحَرْبِ

Sesungguhnya Allah SWT berfirman : Barang siapa yang memusuhi kekasih-Ku, maka Aku (Allah) menyatakan perang kepadanya“.
Kami bertanya :

a. Setujukah MUI Kota Tasikmalaya, bahwa orang yang dimurkai dan diperangi oleh Allah SWT, adalah orang yang imannya melorot, atau bahkan tercabut (sallaab)?. Jika setuju, dalam keterangan hadits diatas, penyebab kemurkaan Allah SWT, adalah rasa benci dan memusuhi waliyullah (apalagi yang berpangkat al-Ghauts RA). Bukankah ini Sallaab namanya,?. Jika bukan sallab atau yang sepadan arti, lantas apa namanya. ?.
b. Jika MUI Kota Tasikmalaya “tidak setuju”, dengan keterangan yang sejelas diatas, dengan kerangka apa, dasar berpikirnya ?.

3) Hadis riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda
مَنْ كَرِهَ مِنْ أَمِيْرِهِ شَيْئًا فَلْيَصبِرْ, فَإِنَّهُ مَنْ خَرَجَ مِنَ السُلْطَانِ شِبْرًا مَا تَ مِيْتَةً جَاهِلِيَّةً

Barangsiapa yang membenci sesuatu yang datang dari Amirnya, maka bersabarlah. Karena barangsiapa yang keluar dari Sulthan (apalagi Sulthan al-Auliya’) sejenggkal saja, maka dapat mengakibatkan mati sebagaimana matinya orang kafir jahiliyah.
Kami bertanya lagi, salahkah menurut MUI Kota Tasikmalaya, jika hadits ini, disimpulkan, bahwa didalamnya tersirat terjadinya mati jahiliyah, karena “iman tercabut (sallaab)”. Dan ketercabutan iman tersebut diakibatkan memusuhi. membenci Sulthan al-Auliya’ ?.
Jika dianggap “salah”, atas dasar dan nash qath’i apa serta darimana ?. Serta dengan kacamata apa memandang nash qath’i tersebut ?.
Seandainya terjadi beda penafsiran, semestinya tidak boleh menyesatkan penafsiran orang lain. Tidakkah khilafiyah dalam ummat ini sebagai rahmah bagi kehidupan ?.

4) Dalam hadits riwayat Bukhari dari Anas Ibn Malik, dijelaskan, bahwa ketika menjalang keberangkatan mi’raj ke langit, malaikat Jibril (mahluk-bukan Khaliq)), atas perintah Allah SWT, meningkatkan (jallaab) iman Rasulullah SAW. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
فُرِجَ عَنْ سَقْفِ بَيْتِي فَنَزَلَ جِبْرِيْلُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَفَرَجَ صَدْرِي ثُمَّ غَسَلَهُ بِمَاءِ زَمْزَمَ ثُمَّ جَاء بِطَسْتٍ مِنْ ذَهَبٍ مُمْتَلِئٍ حِكْمَةً وَإِيْمَانًا فَأَفْرَغَهُ فِي صَدْرِي ثُمَّ أَطْبَقَهُ

“Atap rumah-Ku terbuka, saat itu Aku berada di Makkah. Jibril turun dan membelah dada-Ku. Kemudian mencucinya dengan air zamzam. Kemudian didatangkan satu bejana yang terbuat dari emas, yang berisi hikmah dan iman. Lalu (iman dan hikmah) dituangkan kedalam dada-Ku, kemudian (dada-Ku) ditutupnya kembali”.
Perbuatan Jibril AS “menuangkan” iman dan hikmah kedalam dada Rasulullah SAW, dapat dikatakan perbuatan Jalllab. Yang secara lahiriyah dilakukan oleh mahluk (Jibril As). Kesimpulan ini, salahkah menurut MUI Kota Tasikmalaya ?. Jika salah, apa dan dari mana dasarnya ?.

5) Tarekat “Qadiriyah” juga meyakini jika Syeh Abdul Qadir, memiliki karomah (سلاب الاحوال – pencabut kondisi batiniyah seseorang). Dan karomah ini disampaikan sendiri oleh Syeh. Abdul Qadir dalam kitab Lujain ad-Daani, bab “fatwa dan karamah Syeh”
Kami bertanya, salahkah menurut MUI Kota Tasikmalaya, tarekat “Qadiriyah” ini, dan juga tarekat yang lain yang juga memiliki prinsip Jallaab dan Sallab kepada al-Ghauts Ra penggagas awal setiap tarekat mereka ?.

Poin 1. d. tertulis :
Bahwa kalau tidak ada Ghauts (yang dimaksud Mbah H. Abdul Majid) Allah akan menghancurkan dunia sekarang ini (Mbah H. Abdul Majid dianggap juru selamat bagi ummat zaman sekarang). (Kumpulan Teks Kuliah Wahidiyah hal. 17)

Kami menjawab
Inti teks kalimat ini, tidak sesuai dengan halaman dan buku rujukan. Terutama, teks (Mbah H. Abdul Majid dianggap juru selamat bagi ummat zaman sekarang), yang ternyata tidak terdapat dalam halaman dan buku rujukan (lihat kembali bukunya). Buku dan halaman aslinya terlampir.
Bagaimana semestinya MUI Kota Tasikmalaya ini, mengaku telah mengambil rujukan dari kalimat yang tertera dalam buku kami, namun ternyata yang menjadi rujukan, adalah “tafsiran” MUI Kota Tasikmalaya sendiri ?. Hal seperti ini seharusnya tidak patut terjadi dalam lembaga agama seperti MUI.
Arti dari susunan kalimah “Bahwa kalau tidak ada Ghauts”, dengan jelas bersifat umum untuk seluruh al Ghauts RA, baik dahulu, sekarang dan yang akan datang. Namun, ada maksud apa, sehingga MUI Kota Tasikmalaya menafsirinya bersifat khusus, dan ditujukan kepada Mbah KH. Abdul Madjid Ma'roef Muallif Shalawat Wahidiyah QS wa RA.

Kami bertanya, apakah kalimat tersebut ditulis sengaja untuk menghasud, menghantam dan memojokkan Mbah KH. Abdul Madjid Ma'roef Muallif Shalawat Wahidiyah QS wa RA. ?. Tidakkah menghasud itu lebih kejam dari pembunuhan ?. Sudahkah hal ini, MUI Kota Tasikmalaya direnungkan sedalam-dalamnya?.
Jika MUI Kota Tasikmalaya ingin koreksi makna dan isi prinsip tersebut, semestinya melihat kitab aslinya, yang kami jadikan rujukan dalam buku kami tersebut. Yakni kitab Taqrib al-Ushul, halaman 53. Bukan sekedar pada buku kami. Lebih lagi bukan pada “tafsiran sendiri”. Jika memang MUI Kota Tasikmalaya tidak memiliki kitab rujukan tersebut, sebaiknya dalam surat keputusan fatwa tersebut, tidak menulis kalimat “yang dengan secara seksama telah membahas dan menelaah”
Kitab ini (Taqriib al-Ushul), mengupas prinsip tersebut sebagai penjelasan terhadap hadits Nabi SAW yang sangat banyak, tentang keberadaan dan sirri para waliyullah, khususnya wali al-Ghauts RA (sebagai penjaga dan pelestari alam seisinya secara rohani), sebagaimana yang telah kami sebut dalam hadits al-Wahid (satu hamba Allah SWT). Dan untuk memperjelasnya lagi, antara lain :

a. Hadits sahabat ‘Ubadah Ibn Shamit, riwayat Imam Ahmad, Thabrani dan Abu Nuaim:
لاَ يَزَالُ فِي أُمَّتِي ثَلاَ ثُونَ بِهِمْ تَقُـوْمُ الاَرْضُ وَبِهِمْ يُمْطَـرُوْنَ وَبِهِمْ يُنْـصَرُوْنَ

Tidak sepi didalam ummatku tigapuluh orang. Sebab mereka Bumi tetap berdiri tegak, sebab mereka mahluk diberi hujan, dan sebab mereka, manusia ditolong (oleh Allah)
b. Hadits dari sahabat Mu’ad Ibn Jabal, riwayat Ad Dailami :
ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ فَهُوَ مِنَ الأَ بْدَالُ الذِيْنَ بهِِمْ قَوَامُ الدُنْيَا وَأَهْلِهِ

Adalah tiga (hamba) orang. Barang siapa ada didalamnya, berarti ia dari golongan wali abdal. Yang sebab mereka dunia dan seisinya tetap tegak. .
Jika telas jelas demikian, kami ingin bertanya kepada MUI Kota Tasikmalaya :

1. Siapakah yang patut divonis bertentangan dengan aqidah Islamiyah ?. Kami, ataukah pihak yang memvonis kami sebagai ajaran yang betentangan dengan aqidah Islamiyah ?.
2. Wajibkah atau tidak, menurut MUI Kota Tasikmalaya, bagi pihak yang memfitnah dan mendhalimi, memohon maaf kepada orang / golongan yang didhalimi dan dan difitnah ?.

Poin 2. tertulis
“Kehadiran Yayasan Perjuangan Wahidiyah di kampung Kereteg Kelurahan Cigantang Kecamatan Mangkubumi sangat kontroversi dan meresahkan masyarakat sekitar, terutama dalam aqidah Islam”.

Kami menjawab
1. Karena MUI Kota Tasikmalaya, memasukkan kalimat ini kedalam bagian “MEMUTUSKAN”, bukan dalam bagian konsideran (dictum “Memperhatikan”), maka, makna yang dapat dipahami dari susunan kalimat “Kehadiran Yayasan Perjuangan Wahidiyah” sebagai penyebab keresahan, berarti berdasar penilaian dan keputusan MUI Kota Tasikmalaya, bukan berdasar fakta lapangan. Coba direnungkan kembali !
2. Makna dari “Sangat kontroversi” yang dimaksud MUI Kota Tasikmalaya sangat membingungkan. Kontroversinya lembaga kami didaerah tersebut dalam hal apa? Jika yang dimaksudkan “kontroversi” tersebut, adalah dengan adat yang berlaku. Kami bertanya, adat yang mana ?. Jika, dengan aqidah Islam, aqidah Islam yang mana ?.
Agar MUI Kota Tasikmalaya tidak kacau dalam memahami shalawat Wahidiyah dan ajarannya, maka perhatikan hal-hal dibawah ini :
a. Makna dan inti Shalawat wahidiyah, tidak kontroversi dengan makna dan inti shalawat lainnya. Coba terjemahkan redaksi shalawat Wahidiyah dan shalawat lainnya kedalam bahasa Indonesia !
b. Prinsip ajaran Wahidiyah, tidak kontroversi dengan prinsip pokok ajaran Islam :
1). لله بالله tidak kontroversi dengan aqidah Islamiyah. Begitu pula tidak kontroversi dengan tarekat yang ada. Sebab setiap tarekat, memfokuskan dasar dalam ibadah dengan prinsip “lillah – billah” ini. Misal saja, tarekat “Qadiriyah”
Lihat dalam kitab Lujain ad-Daani manaqibnya Syeh Abdul Qadir Jilliy RA:
وَطَرِيْقُهُ تَجـْرِيْدُ التَوحـِيدِ وَتَفـْرِيْدُ التَوحـِيْدِ لاَ بـِشَيْئٍ وَلاَ لـِشَيْئٍ

(Prinsip) tarekat Syeh, adalah tertariknya segala mahluk kedalam ke-Esa-an Allah, dan ke-Esa-an Allah itu dalam kesendirian-Nya. Yakni (sadar) tidak karena apa-apa (lillah} dan tidak sebab apa-apa (billah).

2). للرسول بالرسول , tidak kontroversi dengan shalawat lainnya. Dalam shalawat “Nariyah” terdapat kalimah بِهِ artinya - sebab jasa Rasulullah SAW, sama arti dengan “Birrasul”. Dalam shalawat “Badar” terdapat susunan kalimah وَبِالهَادِي رَسُولِ الله - Sebab jasa Nabi SAW Pembawa hidayah, yaitu Rasulullah, artinya juga “Birrasul” Dalam doa yang mashur dalam masarakat :
يَارَبِّ بِاامُصِطَفَى بَلِّغْ مَقَاصِدَنَا واغَفِـرلَنَا ماَمَضَى يَاوَاسِعَ الكَرَمِ

Wahai Tuhan kami, sebab jah keagungan Nabi Yang Terpilih (Rasulullah SAW) sampaikanlah tujuan hidupku, dan (sebab jah kemuliaan Nabi SAW) ampunilah dosa-dosaku yang telah lalu, Wahai Tuhan Yang Maha Luas Kemulyaannya”, juga sama arti dengan “Birrasul”
Lirrasul-Birrasul, tidak kontroversi dengan prinsip dalam shalat. Ketika muslim yang sedang mendirikan shalat, dalam memurnikan iman dan tauhid kepada Allah SWT, mereka tetap diwajibkan tawajjuh (menghadap hubungan rohani) kepada Rasulullah SAW. Yakni ketika membaca السلام عليك أيّها النبي dalam doa tasyahud. Lihat dalam kitab Fathul Bari Syarah shahih Bukhari (Ibnu Hajar al-Asqalani), Qawaid al-Aqaid (Imam Ghazali), Tanwir al-Quluub (Syeh Amin al-Kurdiy) atau kitab Nurul Burhan (al-Mukarram Bapak KH. Mushlih Mranggen Demak - Jawa tengah – mantan Rais ‘Am, Jam-iyah Ahli Thariqah Mu,tabarah, NU).

3). للغَوث بالغوث - tidak kontroversi dengan aqidah Islamiyah. Dalam sistem seluruh terekat manapun, menyimpulkan bahwa kunci keberhasilan ma’rtifat dan berkah dari Allah Swt, tergantung pelaksanaan prinsip رَابِطَةُ الشيْخ - kuatnya hubungan batin antara Guru Mursyid dan murid.
c. Agar MUI Kota Tasikmalaya tidak gegabah dalam memahami aqidah Islam, perhatikanlah, hal-hal berikut ini:
1). Hadis riwayat Imam Abu Daud dari Abu ad-Darda’, Rasulullah SAW bersabda :
إِشـْفَعـُوا إِلَيَّ لَتُؤْجَـرُوا وَلَيَقْـضَ اللهُ عَلَى لِـسَانِ نَبـِيِّهِ مَا شَاءَ

“Mohonlah kamu semua syafa’at kepada-Ku niscaya kamu semua akan diberi pahala, dan sungguh Allah menentukan apa-apa yang Ia kehendaki. melalui lisan Nabi-Nya,
2). Hadis riwayat Imam Baihaqi, dari Abu Hurairah Ra, Rasulullah Saw bersabda :
أَنَا أَبُو القَاسِمِ وَاللهُ يَرْزُقُ وَأَنَا أَ قْسِمُ

“Aku (Rasulullah) adalah Bapaknya para pembagi, sedangkan Allah adalah Zat Pemberi rizki, dan Aku sedang dan akan Membagi”.
Hadits yang sepadan arti, dengan lain redaksi, juga diriwayatkan oleh Imam Bukhari Ra.
3). Firman Allah Swt, Qs. an-Nur : 55
وَعَدَاللهُ الذِيْنَ اَمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُواالصَالحَاتِ لَيَسْتَخْلِفِنَّهُمْ في الاَرْضِ كَمَااسْتَخْلَفَ الذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنّنَّ لَهُمْ دِيْنَهُمْ الذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبـَدّ ِلَنَّهُمْ مِنْ بَعـْدِ خَـوْفِهِمْ أَمْنًا يَعـْبُدُونَنِي وَلاَ يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan yang mengerjakan amal yang sholeh, bahwa sungguh-sungguh (Allah) akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana (Allah) menjadikan orang-orang yang sebelum mereka. Dan sungguh (Allah) akan meneguhkan bagi mereka agama yang diridhai-Nya. Dan (Allah) benar-benar akan menukar keadaan mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dan tiada mensekutukan-Ku dengan sesuatu apapun”.
Imam Ibnu Katsir, memberi tafsiran, bahwa sari dari ayat ini merupakan mukjizat Nabi Saw sehingga dapat mengetahui segala sesuatu yang akan terjadi, dan sekaligus sebagai pemberitaan Allah Swt, tentang akan adanya khalifah rohani bagi ummat-Nya.
هَذَا وَعْدٌ مِنَ اللهِ لِرَسُولِهِ بِأَنَّهُ سَيَجْعَلُ أُمَّتَهُ خُلَفَاْ الآَرْضِ

“Ini adalah janji dari Allah kepada rasul-Nya, bahwa sesungguhnya (Allah) akan menjadikan ummat-Nya sebagai kholifah dibumi”.
Imam Ibnu Katsir menjelaskan makna ayat ini dengan hadis Nabi Saw, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim :
لاَيَزَالُ طَائِفَةُ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِيْنَ عَلَى الحَقِّ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلّهُمْ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ , وفِي رِوَايَةٍ حَتَّى يُقَاتِلُونَ الدَجَّالَ, وَفِي رِوَايَةٍ حَتّى يَنْزِلُ عِيْسَى بْنُ مَرْيَمَ. وكُلُّ هَذِهِ الرِوَايَةِ صَحِيْحَةٌ وَلاَ تُعَارِضُ بَيْنَهَا

“Tidak sepi ummat-Ku, dari sekelompok manusia yang memperjuangkan kebenaran, yang mana tidak dapat memberi madlarrat kepada mereka, orang-orang yang menghinakannya, sampai hari kiamat”. Dan dalam riwayat lain : “sampai mereka dapat membunuh dajjal”. Dan dalam riwayat lain : “sampai turunnya Nabi Isa Ibn Maryam”. Riwayat hadis ini adalah shahih tanpa adanya pertentangan antara hadis satu dengan hadis lainnya.
Sedangkan Imam Qurthubi, dalam memberi penjelasan ayat diatas dengan menyertakan sabda Rasulullah Saw :(HR.Bukhari dan Muslim) :
زُوِيتْ لِي الاَرْضُ فـَرأَيْتُ مـَشَارِقَهَا وَمغَارِبَهَا وَسـَيـَبْلُغُ ملُـَكُ أُمَّتِي مَا زُوِيَ لِي مِنْهَا

Sesungguhnya Allah telah melipat bumi untuk-Ku, sehingga Aku dapat melihat bumi bagian timur dan bagian baratnya. Dan akan sampai raja ummat-Ku yang juga menerima bumi seperti ketika diterimakan kepada-Ku”
Penjelasan ayat diatas juga dijelaskan oleh Syeh Ibnul Qayyim al-Jauziyah (murid Syeh Ibnu Timiyah), dalam kitabnya Jala, al-Afham Fi as-Shalaati ala Khair al-Anaam.
4). Allah berfirman, Qs, Fathir : 32 :
ثُمَّ أَوْرَثْنَا الكِـتَابَ الذِيْنَ اصْطَـفَيْنَا مِنْ عِبَادِ نَا

“Kemudian Kami (Allah) mewariskan kitab (al-Qur’an) kepada orang-orang yang kami pilih di antara hamba-hamba Kami”.
Isi dan sari serta kekuatan sinar Islam yang ada dalam al-Qur’an, setelah diwahyukan kerpada Rasulullah SAW, diwariskan (secara rohani) kepada salah satu hamba yang dipilih oleh Allah SWT, setelah wafatnya Rasulullah SAW.
Untuk lebih jelasnya makna yang terkandung didalam ayat ini, lihat dalam kitab tafsir al-Qurthubi, Ibnu katsir, atau Jalalain.
Kami bertanya, siapakah yang kontroversi dengan aqidah Islam itu ?. Yayasan kami, ataukah pihak yang mendlalimi dan memfitnah kami ?.

5). Dalam kitab “Al Anwar Al Qudsiyah” :
وكَانَ سَّيدِي الد سُـوقِي يَقولُ :اِذَا صدَ قَ المِريْـدُ مَعَ شَيْخِه ِوَنا دَى شَيخهُ مَعَ مَـسِيْرَةِ عَامٍ أَجَابَه

“Syeh Sayid Dasuqi RA. berkata : jika murid (tasawuf) benar - benar bersama gurunya (al-Ghauts RA), kemudian ia memanggil gurunya dari jarak perjalanan satu tahun. maka, akan menjawablah Guru itu”.
Meskipun muridnya ada diujung barat dunia, sedangkan Guru al-Ghauts RA ada diujung timur dunia, Guru Kamil Mukammil (al-Ghauts RA) tersebut dapat membimbing muridnya. Semua ini atas kehendak dan titah Allah Swt semata.

6). Dalam kitab “Tanwir al Qulub”, dijelaskan :
اِنَ الشَـيْطَا نَ لاَ يَتَمَثّلُ بِوَلِيّ ٍ كَا مِلٍ كَمَا لاَيَتَمَثّـَلُ بِالنَبِي َصلَى اللُه عَلَيْهِ َوسَـلَمَ

“bahwa sesungguhnya syaithan itu tidak mampu menyerupai Wali Yang Sempurna (wali kamil), sebagaimana syaithan tidak mampu menyerupai Nabi SAW”.

7). Pengalaman rohani tentang keberadaan al-Ghauts RA telah dialami oleh para ulama terdahulu, antara lain :

Ghauts Fii Zamanihi Syeh Ibn Atha’illah, pada waktu ibadah haji, ketika melaksanakan thawaf, tiba-tiba Gurunya (al-Ghauts Syeh Abul Abbas Mursi), juga melaksanakan thawaf. Ketika beliau ingin berjabat tangan kepada Gurunya, tiba-tiba Al Mursi menghilang. Begitu pula, ketika wuquf di ’arafah, Al Mursi juga ada disana. Dan ketika Syeh Atha’illah ingin berjabat tangan lagi, tiba-tiba Al Mursi menghilang lagi. Demikian juga, peristiwa ini dialami oleh Syeh Atha’illah dalam setiap menjalankan rukun haji. Ketika beliau telah pulang ke Kairo - Mesir, ia bertanya kepada sesama santri dan mahasiswa. “Apakah Guru kita kemarin pergi melaksanakan ibadah haji ?”. “Tidak”, jawab semua santri. Dengan penasaran Atha’illah memberanikan diri bertanya langsung kepada AlMursi: “Guru, kemarin ketika saya melaksanakan haji, setiap melaksanakan rukun haji, Paduka senantiasa ada disamping kami, maka kami mohon penjelasan dari Paduka” !.Jawab Syeh al-Mursi :
اَيِّ حُجُرٍفَاجَابَ مِن فَـاِذَا دُعِيَ ا لقُطْب رَجُلٌ كَبِيْرٌ يَمْلاَءُ الكَوْن

“Lelaki yang berpangkat Besar itu (jiwanya) memenuhi alam semesta. Jika Beliau al Quthbu (poros mahluk – pen.) ini dipanggil dari kamar manapun, maka menjawablah Beliau”.
. Hubungan dengan Kedudukan Mbah KH. Abdul Madjid Ma'roef, Muallif Shalawat Wahidiyah QS wa RA
Banyak Ulama dan Kiyai di Jawa timur yang mendapat rukyah shalihah, antara lain :
a). Bapak Kiyai Muhammad Fauzan, Pengasuh PP “Salafiyah”, Tawang, Kalipare, Karang Kates, Malang, Jawa timur, pernah mendapat pengalaman rohani sebagai berikut :

Pada tanggal 27 Ramadhan 1980. K.Fauzan bermimpi melihat Mbah KH. Abdul Madjid Ma'roef Mu'allif, Shalawat Wahidiyah QS wa RA, bersama Rasulullah SAW berada di halaman depan masjid Kedunglo Al Munadhdhoroh. Waktu itu, Rasulullah SAW membangun jaringan kabel listrik yang dihubungkan keseluruh penjuru alam dari pribadi beliau Mbah KH. Abdul Madjid Ma'roef Mu'allif Shalawat Wahidiyah QS wa RA.. Setelah bangunan kabel selesai, Rasulullah SAW memancarkan sinar-Nya kepada Beliau Mbah KH. Abdul Madjid Ma'roef Mu'allif Shalawat Wahidiyah QS wa RA, dan menghilanglah Rasulullah SAW. Kemudian beliau Mbah KH. Abdul Madjid Ma'roef Mu'allif Shalawat Wahidiyah QS wa RA. memancarkan sinar tersebut keseluruh penjuru arah . Dan K. M. Fauzan tidak dapat mengetahui batas sinar tersebut.
b). Adalah Bapak Kiyai Mahmud Mishbah (Kerpanjen – Kab. Malang –Jawa timur). Ketika Bapak Kiyai ini menghadap kepada Beliau Mbah KH. Abdul Madjid Ma'roef Muallif Shalawat Wahidiyah QS wa RA. Tiba-tiba datanglah seseorang yang sangat berwibawa, yang diikuti oleh 4 orang dibelakangnya. Orang yang berwibawa tersebut mengucapkan salam serta bersabda : أنا محمد َصلَى اللُه عَلَيْهِ َوسَـلَمAku adalah Muhammad SAW. Dan Mbah KH. Abdul Madjid Ma'roef Muallif Shalawat Wahidiyah QS wa RA., menjawab salam tersebut dengan mencucurkan airmata. Setelah salam terjawab, Beliau Rasulullah Saw memegang dahi Mbah KH. Abdul Madjid Ma'roef Muallif Shalawat Wahidiyah QS wa RA., dan menuliskan kalimat القُطْبُ الرَبَّانِي – “Wali Quthub yang menjadi lambang kehadiran Tuhan”, dengan tinta emas. Setelah menulis kalimat ini, tiba-tiba pula Rasulullah SAW, beruluk salam dan terus menghilang. Seketika itu, Bapak Kiyai Mahmud Mishbah, tanpa ia sadari berlinang air matanya.
9). Pengalaman rohani yang baik tidak boleh dilecehkan, apalagi didustakan.
Hadits riwayat Imam Thabrani, Nabi Saw bersabda :
الرُؤْيةُ الحَسَـنَةُ مِنَ اللهِ َوُرْؤيَةُ السَـيِّئَةُ مِنَ الشَـيْطا ِن

“Mimpi (pengalaman rohani) yang baik itu dari Allah sedangkan rukyah yang buruk itu dari syetan”.
Hadits riwayat Imam Tirmidzi dan Imam Bukhari, Nabi Saw bersabda :
فِي اَخِرالزَمَا نِ لاَ تَكْذَ بْ رُؤْيَـةُ المُؤْ مِـنِ

“Diakhir zaman janganlah kamu mendustakan (pengalaman rohani) orang mukmin”.
10). Berdusta dalam pengalaman ruhani (rukyah) tentang Rasulullah Saw atau tentang syari’ah Islam, berarti telah menyediakan dirinya, duduk dalam nereka. Sebagaimana keterangan dari hadits Nabi SAW yang sangat mashur.
d. Menangis kepada Allah Swt, jika dianggap kontroversi dengan aqidah Islam, Na’udzu Billah.
e. Nida 4 penjuru, memiliki maksud memanggil jiwa manusia (da’wah) secara rohani, agar segera sadar kembali kepada Allah SWT). Dan, demi kebaikan dan kesalehan ummat secara kolektif, kami mengajak semua muslim melaksanakannya secara massal. Nida 4 penjuru itu dulunya amalan Nabi Ibrahim AS. (Lihat penjelasan dalam kitab “Tafsir Shawi”).
Dengan penjelasan tersebut diatas, kami bertanya kepada MUI Kota Tasikmalaya, siapakah semestinya yang meresahkan warga ?.
Siapapun yang berkesempatan membaca surat jawaban ini, kami yakin akan berani mengatakan, bahwa yang membuat keresahan adalah bukan kami yang terfitnah dan terdlalimi.
Jika lembaga kami meresahkan, karena keberadaan lembaga kami “ansich”, tidak mungkin Perjuangan Wahidiyah dapat berdiri dibeberapa daerah (saat ini) hampir di seluruh tanah air. Bahkan mufti Kerajaan Brunei Darussalam dan Mufti kesultanan Perak -Malaysia telah memberi surat pernyataan, bahwa shalawat Wahidiyah boleh disiarkan dan diamalkan dinegara tersebut. Jika membutuhkan salinan surat aslinya, silahkan hubungi kami secara resmi organisatoris).

Poin 3. tertulis :
Mengingat kaidah Ushul Fiqih
Artinya : Menghilangkan mafsadah lebih diutamakan dari mengambil maslahah.

Kami Menjawab
Kamipun sependapat dengan kaidah Ushul Fiqih itu,

دَرْءُ المَفَا سِد مُقَـدَّمٌ عَلَى جَلْبِ المَصَالِح , maka kami bertanya lagi kepada MUI Kota Tasikmalaya, siapa yang membigungkan masarakat ?

Kami yang terfitnah namun memiliki dasar yang Islami, ataukah yang memfitnah kami dan yang sembrono dalam menilai Wahidiyah ?.
Maka, dengan dasar fakta ini, dalam hati kami timbul pertanyaan, ada permainan apa dibalik semua ini, sehingga MUI Kota Tasikmalaya, tega menggunakan lembaga MUI sebagai lembaga terhormat untuk menghakimi orang (kelompok) tanpa dasar yang jelas.

Pada poin 3. 1. tertulis :
Sehubungan dengan itu, kami mohon :
Agar aparat yang berwenang melarang, menutup dan membubarkan Yayasan Perjuangan Wahidiyah tersebut. Tidak hanya dalam wilayah kecamatan Mangkubumi akan tetapi dalam wilayah Kota Tasikmalaya.

Dalam hal ini, kami sarankan dan memberi masukan :
a. Permohonan ini semestinya mudah dikabulkan oleh aparat yang berwenang, bila MUI Kota Tasikmalaya benar dalam cara dan sistem pengambilan keputusan serta memakai dasar dan fakta yang benar.
b. Karena MUI Kota Tasikmalaya kurang teliti, tidakkah permohonan tersebut, berarti sebagai pelecehan kepada aparat yang berwenang ?. Maksudnya, MUI Kota Tasikmalaya telah menganggap bahwa aparat yang berwenang, akan bertindak gegabah, tanpa analisa yang tajam dan kaji ulang yang seksama. Sebab pihak aparat tidak ingin menodai korp atau lembaganya, hanya demi kepentingan pribadi atau pesanan kelompok.

Dan, pada poin 3.2. tertulis
Agar semua pihak untuk senantiasa memelihara suasana yang kondusif, hidup berdampingan dengan mereka dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan Hidayah dan taufiqNya kepada mereka untuk kembali kepada jalan yang benar sesuai tuntunan Al-Qur’an dan Hadits.

Dalam hal ini, kami hanya menyampaikan :
1. bersterima kasih, didoakan agar mendapat hidayah dan taufiq Allah SWT.
2. kami juga mendoakan agar anggauta MUI Kota Tasikmalaya, mendapat bimbingan dan taufiq Allah SWT, sehingga tidak gegabah dan ceroboh lagi dalam mengambil keutusan.
3. semoga orang atau kelompok yang mendlalimi dan memfitnah kami, segera sadar dan berani bertanggung jawab atas perbuatannya sesuai ketentruan syari’ah Islamiyah.

Penutup
A. Kesimpulan.
1. Prinsip keberadaan dan sirri karomah para waliyullah dan al-Ghauts Ra, merupakan Sunnah Rasulullah Saw, dan bukan bid’ah.
2. Yayasan Perjuangan Wahidiyah Dan Pondok Pesantren Kedunglo, tidak bertentangan dengan aqidah Islamiyah. Dan juga, tidak meresahkan masarakat. Terbukti telah berdirinya Yayasan kami diberbagai daerah, serta kelancaran acara mujahadah (permohonan kepada Allah SWT), yang diselenggarakan oleh Yayasan kami dari pusat sampai cabang kami didaerah-daerah setanah air. Bahkan masarakat dari segala lapisan, setelah dengan jernih merenungkan tujuuan kami, mereka sangat antusias untuk membantu kami demi suksesnya acara mujahadah yang kami laksanakan.
3. Isi keputusan fatwa MUI Kota Tasikmalaya, yang menghakimi kami, terbukti salah besar. Karena, tidak memiliki dasar menurut hukum Islam atau hukum yang berlaku dinegeri kita ini.
4. Jika MUI Kota Tasikmalaya, belum dapat menerima makna jallab dan sallab sebagaimana yang telah kami uraikan diatas serta tidak sependapat dengan penjelasan para Ulama Salafus Shalih terdahulu yang telah tertulis dalam berbagai kitab tafsirnya atau kitab lainnya, itu terserah MUI Kota Tasikmalaya.
5. Akhirnya, kami husnudhdhon (berprasangka baik) kepada MUI Kota Tasikmalaya. Bahwa MUI Kota Tasikmalaya berkenan menerima penjelasan kami diatas. Karena apa ?. Yang telah kami jelaskan diatas, adalah berdasarkan al-Qur’an, al-Hadits dan Qaul Ulama Salafus Shalih.

B. Tuntutan
1. MUI Kota Tasikmalaya supaya meninjau dan mencabut kembali surat keputusan fatwa Nomor : 25/Kep./MUI -Kota-Tsm/VI/2005, tersebut.
2. MUI Kota Tasikmalaya supaya menerbitkan surat keputusan yang baru, yang menjelaskan bahwa ajaran Wahidiyah tidak bertentangan dengan prinsip aqidah Islamiyah.
3. Surat yang kami maksud pada point 1 dan 2 diatas supaya dikirimkan kepada Kepala Kejaksaan Negeri Kota Tasikmalaya dengan tembusan dikirim kepada :
a. kepada instansi yang pernah mendapatkan tembusan surat fatwa tersebut.
b. Yayasan Perjuangan Wahidiyah Dan Pondok Pesantren Kedunglo Pusat, Kota Kediri Jawa Timur.
c. Forum Komunikasi Muda Mudi Kereteg – Cigantang - Mangkubumi
4. Surat yang kami maksud pada point 1 dan 2 diatas supaya disosialisasikan (dimasarakatkan).

Akhirnya, semoga kita ummat Islam khususnya, dan bangsa Indonesia umumnya senatiasa mendapat hidayah Allah SWT wa Rasulihi SAW dan barakah karamah Ghauts Hadzaz Zaman RA, dan sadar pentingnya persatuan dan kesatuan, serta mengutamakan kebenaran. Amin ... . Yaa Rabbal ‘Alamin.
والحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ